Liputan6.com, New York- Tak dipungkiri, Kaum Hawa memang mudah meneteskan air mata. Menonton tayangan televisi yang sedih saja bisa membuat mata mereka berkaca-kaca.
Menurut studi psikologi dari Belanda, wanita menangis tiga hingga lima kali sebulan, dua hingga lima kali lebih sering dibandingkan pria. Berbagai penelitian menyebutkan ada banyak faktor yang menyebabakan Kaum Hawa lebih sering meneteskan air mata.
Profesi seseorang bisa menyebabkan wanita lebih sering menangis dibandingkan pria. Pekerjaan wanita yang cenderung memberikan pelayanan menyebabkan situasi yang lebih emosional, seperti misalnya perawat. Sedangkan pria cenderung bersifat teknis, yang meminimalisir kesempatan pria mengekspresikan emosinya seperti diterangkan Ad Vingerhoets dari Tilburg University Belanda dan Randolph Cornelius dari Vassar College, Amerika Serikat.
Advertisement
Selain itu, ada beberapa negara yang memiliki perbedaan frekuensi menangis pada perempuan dan laki-laki. Di negara-negara Afrika misalnya, frekuensi menangis antara pria dan perempuan tidak terlalu jauh meski lebih banyak perempuan. Namun di negara-negara yang memberi kebebasan seperti Chili, Swedia, dan Amerika Serikat terlihat jelas perbedaan menangis yang lebih banyak pada wanita.
Di luar hal tersebut, faktor biologis juga memberikan peranan besar terhadap alasan wanita lebih sering menangis. Tingginya kadar hormon prolaktin pada wanita, sekitar 60 persen lebih banyak dibanding laki-laki, menyebabkan Kaum Hawa lebih sering menangis seperti dikutip laman Live Science, Selasa (16/6/2015). Prolaktin adalah hormon yang merangsang keluarnya ASI pada ibu usai melahirkan.
Lalu, kadar hormon testosteron pada pria yang tinggi juga membuat seseorang jadi tidak mudah menangis. Pria yang mengalami masalah dengan prostat, akan lebih mungkin menangis karena testosteronnya sedikit seperti diungkap Vingerhoets.
Â
Baca juga: