Arti Setiap Gerakan dalam Salat

Kekuatan doa bukanlah omong kosong.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Jun 2015, 16:31 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2015, 16:31 WIB
Berkoko Putih, Jokowi Salat Tarawih Perdana di Masjid Istiqlal
Sesampainya, Jokowi langsung menunaikan shalat sunah dua rakaat.

Liputan6.com, Jakarta Kekuatan doa bukanlah omong kosong. Dalam penelitian yang dilakukan di UCSF Medical Center belum lama ini menemukan, pasien operasi jantung yang didoakan orang lain lebih mampu bertahan ketimbang yang tidak didoakan.

Studi lain bahkan mengindikasikan, orang yang berdoa teratur sering merasa lebih baik dan damai. Artinya, semakin sering berdoa, maka kesehatan juga akan membaik.

Dalam buku yang ditulis Linda O' Riordan, R. N berjudul Seni Penyembuhan Sufi, dijelaskan bagaimana doa adalah bagian integral dari semua agama di dunia dan merupakan pusat doktrin Penyembuhan Sufi.

"Doa adalah sumber makanan spiritual internal dan eksternal yang mengaktifkan ingatan terhadap sifat ilahiah diri kita dan hubungan kita dengan dunia gaib. Jadi mengapa salat dilakukan lima waktu? karena doa ini dilakukan seiring pergerakan planet, matahari, dan siklus alam semesta," ungkap Linda.

Salat Subuh misalnya, diibaratkannya menebar benih. Salat magrib dan isya adalah menumbuhkan akar-akarnya dalam kegelapan dan sembunyi-sembunyi. Salat subuh adalah munculnya kuncup pertama, salat Zuhur adalah waktu menumbuhkan ranting-ranting dan salat Ashar adalah buah dari pohon pengabdian.

Dalam Al-Quran dinyatakan: Dan bertasbilah sambil memuji Tuhanmu sebelum matahari etrbit dan sebelum terbenam. Dan bertasbilah kami kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang. (QS. (50)L 39:39-40).

Menurut Linda, setiap gerakan salat memiliki arti yang luar biasa dan memberi pengaruh khusus, baik secara fisik maupun metafisik. Keseimbangan alam yang harmonis dari energi-energi subtil ini tersimpan selama salat berlangsung.

Saat sikap tubuh berada dekat dengan jantung niat orang shalat, maka transformasi dari keadaan dasar menjadi keadaaan ilahiah menjadi mungkin.

Tasawuf mengajarkan, konsentrasi dalam hati, kata-kata dan sikap tubuh saat sembahyang menggambarkan kebenaran tunggal pada saat bersamaan.

Mendirikan salat berarti menyelaraskan aspek-aspek pikiran, kata-kata (pelafalan) dan tindakan (gerakan tubuh), sehingga meningkatkan kesehatan dan penyembuhan dalam sebuah medan energi.

Pada akhirnya, kekuatan Tuhan menciptakan kemungkinan tak terbatas dan kekuatan kita adalah untuk membawa kemungkinan paling besar ke dunia, seperti halnya Yang Maha Suci.

"Bila kita memusatkan energi kita pada Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, kenaikan adalah hal yang mungkin dalam hidup ini," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya