Liputan6.com, Jakarta Bahaya klorin yang ditemukan pada pembalut dan pantyliner memicu iritasi pada organ reproduksi wanita. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengusulkan, para wanita sebaiknya dapat memilih pembalut yang aman atau menggunakan pembalut kain.
"Kami menemukan 9 pembalut dan 7 pantyliner yang ternyata mengandung klorin dengan rentang lima sampai dengan 55 par per million (ppm). Mungkin masyarakat perlu memilih pembalut dengan kandungan klorin yang rendah, atau kembali menggunakan pembalut dari kain," kata Tulus disela-sela temu media, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Menurut Tulus, pembalut kain cenderung lebih aman dan ramah lingkungan. "Pembalut adalah salah satu limbah terbesar di Indonesia. Bahkan dalam satu bulan ada 1,4 miliar sampah pembalut."
Advertisement
"Kami harap pemerintah dapat segera membuat regulasi untuk menentukan batas klorin aman dan semua pembalut dan pantyliner harus bebas klorin," pungkasnya.Â
Baca juga
Bahaya Klorin pada Pembalut Picu Kanker?