Masih Sedikit Masyarakat yang Menyikat Gigi dengan Benar

Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas), 76,6 persen yang menyikat gigi dua kali sehari.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Jul 2015, 16:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2015, 16:00 WIB
Saat Menyikat Gigi, Tak Perlu Oleskan Banyak Pasta Gigi
Foto: Huffington Post

Liputan6.com, Jakarta Jumlah individu yang menyikat gigiĀ dengan benar di Indonesia masih sedikit. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas), 76,6 persen yang menyikat gigi dua kali sehari, hanya 2,3 persen sesuai rekomendasi setelah makan dan sebelum tidur.

"Kebiasaan orang kita adalah bangun tidur, mandi, makan, baru berangkat ke kantor. Padahal, menyikat gigiĀ setelah makan membersihkan plak yang mengendap," Prof Dr Drg Tri Erri Astoeti, M. Kes.

Lebih lanjut, masih sedikit individu yang menyadari pentingnya menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi. Tri mengingatkan, gigi hanya 25 persen dari rongga mulut.

"Sikat gigi tidak dapat menjangkau seluruh area rongga mulut, terutama area rentan pembentukan plak seperti sela gigi dan gusi," kata Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti dalam acara 'Tantangan 21 Hari Listerine Menuju Kemenangan' di The Ice Palace Hall, Lotte Shooping Avenue, Kuningan, Jakarta (28/7/2015).Ā 

Ā 

Baca juga:Ā 

Menyikat Gigi Pengaruhi Kemampuan Bicara Anak

Jangan Simpan Sikat Gigi dengan Penutup, Kenapa?Ā 

5 Saran Ahli agar Sikat Gigi Tetap BersihĀ 

Saat Kesehatan Gigi Berpengaruh pada Alat VitalĀ 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya