Hubungan yang Erat Antara Taylor Swift dan Kesehatan Remaja

Ibu ini berharap Taylor Swift mau mengimbau para remaja perempuan meninggalkan kebiasaan nongkrong sambil minum cokelat panas di Starbucks.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Agu 2015, 14:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2015, 14:30 WIB
Taylor Swift
Ibu ini berharap Taylor Swift mau mengimbau para remaja perempuan meninggalkan kebiasaan nongkrong sambil minum cokelat panas di Starbuck.

Liputan6.com, Jakarta - Editor in Chief majalah `Elle` Lorraine Candy berharap Taylor Swift mau mengimbau para remaja perempuan meninggalkan kebiasaan nongkrong sambil minum cokelat panas di Starbucks. Menurutnya, uang yang dikeluarkan para remaja, termasuk sang buah hati, hanya untuk menimbun kalori sebesar 500 ccal.

"Minuman mahal dengan nama eksotis seperti Frappuccino dan Vanilla Caramel Macchiato hanya wadah berisikan gula. Aku tidak menyukainya. Meski begitu, bukan berarti aku harus memaksa anakku untuk tidak menyukainya juga," tulis Lorraine dalam artikel yang dibaginya ke situs Daily Mail dikutip pada Kamis (6/8/2015)

Karena tak bisa berbuat apa-apa, Loraine hanya memandangi anaknya dan anak-anak lain mengeluarkan uang dari saku mereka hanya untuk mendapat segelas minuman dari Starbucks. "Aku pikir, akses yang mudah ke toko-toko kopi cepat saji seperti ini adalah hal yang berbahaya di London," kata Lorraine yang diikuti sebuah fakta penduduk di Inggris minum 70 juta cangkir kopi sehari. Tiga perempatnya adalah remaja berusia 16 hingga 24 yang lebih senang datang dan minum di kedai kopi cepat saji ketimbang membuat sendiri di rumah.

Ketakutan Lorraine semakin bertambah saat mengetahui bagaimana dampak gula bagi tubuh. Terlebih bagi remaja. Jika gula yang menumpuk tidak segera dibakar, lama kelamaan akan berubah jadi lemak. Kelebihan lemak di tubuh pun tidak menguntungkan sama sekali.

Namun, dia bingung bagaimana memberitahu anak gadisnya. Apalagi sulit bagi orangtua memberitahu anak gadis yang baru tumbuh tentang hubungan antara kalori dan tubuh mereka sendiri. "Tapi, kondisi ini membuat saya jadi tidak nyaman," kata dia menambahkan.

Lorraine merasa gagal jadi orangtua karena tidak mampu mengurangi asupan gula anaknya selama bertahun-tahun. Dia putuskan berbicara dengan orangtua lainnya tentang hal ini, dan mereka pun memiliki keluhan yang sama.

Menurut Lorraine, tampaknya hanya Taylor Swift yang dapat membantu mereka agar anak-anaknya menghentikan kebiasaannya itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya