Liputan6.com, Jakarta "Itu adalah saat-saat paling mengerikan dalam hidup saya. Saya merasa gagal sebagai seorang ayah," kata Jon `Bon Jovi` saat menceritakan kembali pengalaman pahit yang pernah dia alami beberapa tahun silam.
Tahun 2012 mungkin jadi tahun paling mengenaskan di hidup Jon `Bon Jovi`. Malam itu, sang vokalis bagai tersambar petir di siang bolong. Putri tercinta yang tengah menimba ilmu seni di New York Hamilton College dikabarkan tengah jalani perawatan medis akibat overdosis heroin.
Advertisement
Dari percakapan singkat via telepon, diketahuilah kalau selama beberapa tahun ini Stephanie Bongiovie (20) terjerumus menggunakan heroin.
Advertisement
Jika saja pihak asrama tidak menemukan tubuh Stephanie yang pingsan di dalam kamar, mungkin kini Jon `Bon Jovi` tak bisa lagi melihat senyum manis sang putri. Bersyukur, Stephanie langsung dibawa ke rumah sakit, dirawat sampai benar-benar pulih sebelum jalani pemeriksaan lebih lanjut di kepolisian.
"Setelah dia mengatakan dalam keadaan baik-baik saja, saya langsung bangun, melepas sepatu sembari berkata, `Oke saya dalam perjalanan menuju sana`," kata Jon seperti dikutip dari situs Daily Mail, Jumat (11/9/2015).
Cobaan tidak berhenti sampai di situ. Setelah sadar dan dinyatakan pulih, pihak pengadilan setempat menjatuhkan hukuman kepada Stephanie atas tuduhan kepemilikan barang haram. Namun, keberuntungan masih berpihak kepada Jon dan keluarga tercinta. Stephanie hanya dihukum beberapa bulan sambil jalani rehabilitasi.
"Saya merasa itu adalah pelajaran tragis sekaligus mengerikan di hidup saya. Saya berterimakasih kepada Tuhan setiap hari, karena peristiwa ini. Peristiwa itu kini telah terlewati," kata Jon `Bon Jovi`.
Satu tahun kemudian Stephanie dinyatakan sembuh dan dapat kembali ke pangkuan keluarga. Beberapa hari setelah tiba di rumah, bersama Jon, sang ibu Dorothea (52) dan kedua adik laki-laki Jacob dan Romeo, Stephanie menghadiri sebuah acara amal yang berisi tamu-tamu penting, mulai dari Taylor Swift hingga Pangeran Williams.