Liputan6.com, Jakarta Genangan air merupakan sumber tempat tinggal utama dan tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti yang merupakan inang atau pembawa virus dengue hemorraghic fever atau lebih dikenal dengan demam berdarah. Walaupun siklus perkembangbiakan nyamuk ini sangat singkat, namun siapa sangka jika sekali bertelur nyamuk betina bisa mengeluarkan 100-160 butir telur sekaligus, hebat kan, dan hanya membutuhkan waktu dua hari untuk menetas menjadi jentik-jentik.
Dan selanjutnya akan berubah menjadi kepompong dan akhirnya menjadi nyamuk. Siklus kehidupan mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu sepuluh hari. Dan nyamuk dewasa inilah yang kemudian terbang dan membawa virus demam berdarah yang mematikan.
Untuk memutus wabah demam berdarah, maka langkah yang paling tepat adalah dengan memutus siklus perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty itu sendiri yaitu dengan cara membasmi jentik-jentik nyamuk yang ada di sekitar kita, mulai dari genangan air akibat air hujan maupun air yang ada dalam bak mandi kita. Karena nyamuk ini sangat membutuhkan air untuk melatakkan telurnya dan untuk media hidup jentik-jentik nyamuk sebelum dewasa.
Advertisement
Guru dapat mengajak para siswa dan siswi memberantas jentik di sekolah bersama-sama. Ada pun maksud dari memberantas jentik di sekolah adalah kegiatan memeriksa dan membersihkan tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di sekolah agar terbebas dari jentik nyamuk. Jika mereka bertanya apa perlunya memberantas jentik di sekolah, guru dapat menjelaskannya dengan seperti dikutip dari situs Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Senin (21/9/2015)
1. Agar siswa terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkann nyamuk seperti demam berdarah, malaria, dan kaki gajah.
2. Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat. Sebaiknya pemeriksaan jentik berkala dan 3M dilakukan secara teratur setiap minggu (satu hari dalam satu minggu) di sekolah.