Interaksi Tatap Muka Jadi Vitamin Depresi

Kalau Anda merasa depresi, berjalan-jalan dengan sahabat atau orang yang dicintai bisa menjadi menjadi obatnya.

oleh Risa Kosasih diperbarui 21 Okt 2015, 17:45 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 17:45 WIB
Interaksi Tatap Muka Jadi 'Vitamin' Depresi
Kalau Anda merasa depresi, berjalan-jalan dengan sahabat atau orang yang dicintai bisa menjadi menjadi obatnya.

Liputan6.com, Michigan - Kalau Anda merasa depresi, berjalan-jalan dengan sahabat atau orang yang dicintai bisa menjadi obatnya. Hal ini lebih ampuh mengobati depresi dibandingkan berbicara melalui telepon atau saling berkirim pesan di media. Hal tersebut terbukti dari penelitian di Oregon Health & Science University.

Orang-orang yang berkumpul secara teratur dengan keluarga dan teman-teman, memiliki risiko terkena depresi 50 persen lebih kecil dibanding mereka yang jarang melakukan kontak tatap muka secara langsung. Menurut laporan yang diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society Senin, studi ini untuk membandingkan bagaimana berbagai jenis kontak sosial mempengaruhi kesehatan mental kita.

Penulis utama studi tersebut Dr. Alan Teo, mengungkapkan bahwa menelepon dan berkirim pesan tampaknya tidak memiliki efek yang sama seperti komunikasi langsung sambil bertatap muka. Dr Teo juga seorang profesor psikiatri di Oregon Health & Science University dan peneliti inti di VA Portland Health Care System.

"Kami melihat efek dosis dengan berkontak langsung. Semakin banyak pertemuan tatap muka, semakin menurunkan tingkat depresinya," tutur Dr. Teo dikutip dari today.com, Rabu (21/10/2015) siang.

"Namun intinya adalah tak ada pengganti untuk kontak tatap muka, yang bertindak sebagai vitamin untuk mencegah depresi," pungkasnya.

Para peneliti menganalisis data lebih dari 11.000 orang dewasa di Amerika, yakni yang berusia 50 tahun ke atas. Mereka berpartisipasi sebagai perwakilan nasional dari Univestitas Michigan, kepanjangan dari Studi tentang Pensiun dan Kesehatan. Penelitian ini dikumpulkan, di antara informasi lainnya, frekuensi orang menelpon dan menulis untuk melakukan kontak sosial.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya