Liputan6.com, Jakarta Laki-laki yang memiliki perut buncit ternyata bukan karena hanya pola makan yang buruk melainkan faktor hormonal.
Seperti disampaikan Dokter spesialis penyakit dalam, dr Aris Wibudi dari RSPAD Gatot Subroto, laki-laki memiliki hormon testoteron yang berpotensi membuat lemak berlebih di rongga perut. Sedangkan perempuan pada umumnya mengalami pembesaran perut setelah mendekati menopause.
Baca Juga
"Secara hormonal laki-laki berbeda dengan perempuan yang memiliki hormon estrogen. Kalau mau makan banyak, maka laki-laki harus ekstra latihan, perbaiki otot sehingga metabolismenya baik," katanya pada wartawan saat acara Mediabetea, ditulis Rabu (21/10/2015).
Advertisement
Aris menerangkan, kategori buncit bagi pria dan wanita berbeda. Bagi pria bila lingkar perutnya lebih dari 90 cm dan wanita lebih dari 80 cm.
"Jangan lagi menganggap perut buncit tanda kemakmuran. Lemak visceral yang disimpan di dalam rongga perut ini dapat menghasilkan zat-zat yang merusak tubuh seperti Tumor Necrosis Factor alpha (TNF-alpha) yang menyebabkan resistensi insulin yang memicu sindroma metabolik sehingga berisiko diabetes tipe 2," tukasnya.