Liputan6.com, Jakarta Salah satu film yang dijagokan dalam perhelatan Oscar 2025, The Brutalist, mendadak jadi sorotan. Pasalnya, kini terungkap bahwa film karya sutradara Brady Corbet ini menggunakan kecerdasan buatan alias AI dalam filmnya.Â
Dilansir dari E! News, Selasa (21/1/2025), penggunaan AI diketahui untuk memperhalus penerapan dialek Hungaria dalam film ini.Â
Advertisement
Sang sutradara pun mengungkap alasan penggunaan AI, sekaligus pasang badan untuk dua bintang utama The Brutalist, Adrien Brody dan Felicity Jones.
Advertisement
"Performa Felicity dan Adrien benar-benar milik mereka sendiri," kata Brady Corbet, dalam pernyataannya kepada The Hollywood Reporter Senin kemarin.Â
Ia menambahkan, "Mereka berusaha selama berbulan-bulan dengan pelatih dialek Tanera Marshall untuk menyempurnakan aksen mereka." Adapun teknologi yang dipermasalahkan, hanya digunakan dalam proses penyuntingan di bagian khusus.
"Teknologi Innovative Respeecher hanya digunakan dalam penyuntingan dialog Hungaria, khususnya untuk memperhalus pelafalan huruf dan vokal tertentu, demi akurasi," ujar Brady Corbet.Â
Ia juga menegaskan, bahwa tak ada dialog bahasa Inggris yang diotak-atik oleh AI.Â
Demi Dialog yang Autentik
Sineas yang juga punya pengalaman panjang sebagai aktor ini menjelaskan, proses penyuntingan itu dilakukan secara manual, oleh tim penata suara dan Respeecher.
"Tujuannya, mempertahankan autentisitas dialog Hungaria dalam penampilan Adrien dan Felicity yang menggunakan bahasa berbeda, bukan untuk mengganti dan mengubahnya. Hal ini juga dilakukan dengan sikap hormat yang tinggi," Brady Corbet membeberkan.
Advertisement
Kesulitan dalam Bahasa Hungaria
Tak hanya Cobert, editor The Brutalist David Jancso juga menginginkan dialog Hungaria yang mulus, dan sama sekali tak terdengar janggal bagi di telinga penutur aslinya. Hanya saja, bahasa Hungaria memiliki kesulitan pengucapan yang tak main-main.
"Saya adalah penutur asli bahasa Hungaria, dan aku tahu bahwa ini salah satu bahasa tersulit untuk dilafalkan... Bahkan meski Adrien memiliki latar belakang Hungaria, tidak semudah itu. Ini bahasa yang sangat unik," tuturnya.Â
Â
Soal Bangunan
Namun penggunaan AI tak berhenti sampai di sini saja. Jancso mengonfirmasi bahwa AI juga dalam sequence jelang penutup film dalam arsitektur gedung.Â
Dalam pernyataannya, Corbet menegaskan bahwa tim production design yang dipimpin Judy Becker tak menggunakan AI untuk me-render bangunan yang ditampilkan dalam film ini.Â
"Semua gambar, dibuat dengan tangan para seniman. Sebagai klarifikasi, dalam video memorial yang ditampilkan dalam background sebuah shot, tim editorial kami membuat gambar-gambar yang sengaja didesain untuk terlihat sebagai rendering digital kualitas rendah (seperti) sekitar tahun 1980-an," Brady Corbet mengakhiri.
Advertisement