Perjuangan Panjang Suami Celine Dion Lawan Kanker Tenggorokan

Sebelumnya, pada 1998, Rene Angelil memang sudah pernah mengalami penyakit kanker yang sama.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jan 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2016, 13:00 WIB
Celine Dion
Celine Dion saat menghadiri sebuah acara bergengsi bersama suaminya, Rene Angelil (Denise Truscello/Wireimage)

Liputan6.com, Los Angeles - Suami dari salah satu penyanyi terbaik dunia Celine Dion, Rene Angelil menghembuskan napas terakhir pada Kamis waktu setempat. Angelil meninggal dikelilingi keluarganya pada usia 73 tahun setelah perjuangan panjang melawan kanker.

"(Ia) telah menjalani perjuangan panjang dan berani melawan kanker. Keluarga berharap bisa melewati masa berkabung dan menjaga privasi," seperti tertulis dalam akun Facebook penyanyi ini. 

Setelah sukses menjalani operasi tumor tenggorokan, Rene Angelil, suami Celine Dion masih belum diizinkan bekerja.

Berdasarkan catatan medis, Angelil meninggal di rumahnya karena kanker tenggorokan. "Berdasarkan deskripsi teknik medis, Angelil meninggal karena karsinoma skuamosa di dasar mulut. Kami telah menetapkan Angelil meninggal karena penyebab alami. Tidak ada penyelidikan lebih lanjut atas kematiannya," tulis dalam sebuah catatan medis dikutip dari Hollywood Life, Jumat (15/1/2015).

Ini bukan kali pertama Angelil berjuang terkena kanker. Angelil pertama kali didiganosa kanker tenggorokan pada 1998. Sel-sel kanker berakumulasi menjadi tumor di tenggorokannya yang kemudian segera dilakukan pengangkatan tumor dari lehernya yang diikuti pengobatan lainnya.

Sayangnya, kanker tersebut kembali lagi hingga merenggut nyawanya. Sebelum meninggal sebenarnya Angelil masih dalam tahap pengobatan. 

Kanker tenggorokan mengacu pada tumor ganas yang berkembang di tenggorokan seperti dijelaskan Mayo Clinic. Beberapa bagian yang ada dalam tenggorokan, seperti kotak suara (laring), epiglotis, dan amandel juga rentan terkena sel kanker. Kotak suara (laring) adalah organ yang berada tepat di bawah tenggorokan di mana organ ini terbuat dari tulang rawan.

Kanker tenggorokan dapat timbul akibat proses mutasi genetik dari sel yang ada di dalam tenggorokan. Sel-sel ini terus tumbuh tak terkendali dan terus hidup meskipun sel-sel sehat mati. Kemudian, sel-sel tersebut mengakumulasi dan membentuk tumor di tenggorokan Anda. Namun, ada beberapa faktor yang turut meningkatkan risiko kanker tenggorokan, seperti:

- Sebuah virus yang disebut human papillomavirus (HPV)
- Penggunaan tembakau, seperti merokok dan mengunyah tembakau
- Mengonsumsi alkohol berlebihan
- Kurang mengonsumsi buah dan sayuran

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya