Liputan6.com, New York- Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan infeksi virus Zika yang terjadi di Amerika Latin sebagai keadaan darurat kesehatan internasional publik pada Senin (1/2/2016).
Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan mengungkapkan ada beberapa alasan di balik deklarasi tersebut. Mulai dari pola penyakit yang mudah menyebar, tidak ada vaksin serta populasi global nyamuk yang menjadi vektor virus ini.Â
Baca Juga
Baca Juga
"Ini merupakan kejadian luar biasa. Hal ini juga ancaman kesehatan masyarakat di bagian lain (di luar Amerika Selatan). Koordinasi internasional pun diperlukan," terang Margaret Chan seperti dikutip laman Time, Selasa (2/2/2016).
Advertisement
Pernyataan status darurat ini diungkapkan beberapa hari setelah WHO mengungkapkan ada 4 juta kasus virus Zika hingga akhir tahun 2015.
Virus yang disebarkan lewat nyamuk Aedes aegypti ini secara cepat telah menyebar penduduk benua Amerika di lebih 20 negara.
Negara paling terdampak Zika, Brasil mengatakan ada sektiar 1,5 juta penduduknya yang terinfeksi virus ini.
Para pejabat kesehatan di negara-negara terdampak masih melakukan penelitian tentang keterkaitan virus Zika dengan kasus mikrosefali. Sebelum kejadian ini, virus Zika yang ditemukan sejak 1957 tidak terlalu membahayakan.
Meski hasil penelitian belum keluar beberapa negara sudah serukan larangan demi mencegah penyebaran virus ini. El Salvador misalnya menyarankan bagi wanita usia subur menunda kehamilan hingga 2018. Lalu, Amerika Serikat melarang wanita hamil berwisata ke negara-negara yang penduduknya terinfeksi Zika.
WHO sendiri tidak menyatakan adanya travel warning ke negara-negara Amerika Latih, namun menghimbau kepada para traveler untuk lakukan pencegahan agar tidak digigit nyamuk.