Seperti Manusia, Sains Tidak Selalu Benar

Sains sekarang digunakan untuk menjawab segala pertanyaan di dunia. Sayangnya, ada beberapa hal yang tak kita ketahui seputar sains.

oleh Muhammad Sufyan diperbarui 21 Feb 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2016, 13:00 WIB
Seperti Manusia, Sains Tidak Selalu Benar
Sains sekarang digunakan untuk menjawab segala pertanyaan di dunia. Sayangnya, ada beberapa hal yang tak kita ketahui seputar sains.

Liputan6.com, Jakarta Sains itu penting, karena sains merupakan kunci yang menjawab untuk hampir segala hal yang kita ketahui di dunia ini. Sains adalah proses di mana kita mencari hal-hal baru tentang dunia danseisinya. Hal ini berkaitan dengan objek yang dapat diuji dan diamati, dan kita semua sedang melakukannya. Bahkan mereka yang mengaku membenci ilmu ketika sekolah atau mereka yang berpikir para ilmuwan terlalu kuno dan kaku. 

Meski demikian, ada beberapa hal sederhana yang tidak kita ketahui tentang sains.

Sains itu bisa salah

Meskipun sains lebih dominan digeluti oleh orang-orang yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata. Namun, sains bisa saja keliru dan pada kenyataannya sains terus berubah.

Ketika suatu generasi punah atau meninggal dunia, suatu saat sains akan membuktikan adanya bukti baru akan penemuan yang terjadi beberapa puluh tahun yang lalu.

Alami tidak berarti sehat

Sains mungkin sependapat bahwa segala sesuatu yang dapat diukur pastilah hasilnya sesuai faktanya. Tapi jika bicara logika, hal yang alami tidak selalu baik untuk kesehatan, padahal semua orang mengatakan makanlah makan yang alami, terbebas dari kimia. Tapi, potasium sianida dihasilkan secara alami, tapi ia tidak baik bagi tubuh.

Bakteri ada di mana-mana

Bakteri ternyata ada di mana-mana, dan di setiap sel dalam tubuh Anda ada yang namanya bakteri, di mana menurut List25 jika dipersentasekan maka hasilnya adalah 90% merupakan bakteri. Dengan demikian, sejatinya ada lebih bayak sel bakteri ketimbang sel tubuh Anda sendiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya