Traphy Indonesia, Geliat Pemijat Tunanetra

Sejak Oktober 2015, Tarini dan Ica meluncurkan layanan pijat tunanetra 'Traphy Indonesia'.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Mar 2016, 19:35 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2016, 19:35 WIB
Traphy Indonesia
Sejak Oktober 2015, Tarini dan Ica meluncurkan layanan pijat tunanetra 'Traphy Indonesia'.

Liputan6.com, Jakarta "Silahkan mbak, mau pijat dulu barangkali. Dipijat selama 10 menit harganya hanya Rp 10.000," tawaran dengan harga menarik dari wanita muda berkacamata di sebuah sudut Terminal Pulo Gadung pada Kamis sore pekan lalu. Namun bukan ia yang akan memijat melainkan salah satu dari empat orang lain di dekatnya yang menggunakan rompi hijau seperti wanita itu.

Itu adalah awal perjumpaan kami dengan Meylisa Badriyani yang akrab disapa Ica ini. Tak lama kemudian kami dikenalkan dengan Tarini. Mereka berdua adalah perempuan muda pendiri layanan pijat tersebut.

Berbeda dengan layanan pijat biasa. Mitra pemijat yang diajak kerja sama adalah mereka yang tunanetra. Seperti empat orang terapis --sebutan bagi pemijat-- di samping kanan kiri Tarini dan Ica saat itu. 

Bukan tanpa sebab Tarini dan Ica memilih tunanetra sebagai terapis dalam layanan pijat ini. Aktif dalam komunitas sosial tunanetra Tarini mengerti apa kendala para tunanetra, terutama mereka yang sudah tua.

"Permasalahan mereka apa? Kan masalah mereka di pekerjaan. Tunanetra yang sudah tua, keterampilannya pijat. Jadi ketika kami ingin membantu mereka, sesuaikan dengan bidangnya," tutur Tarini.

Sementara Ica yang pernah mempelajari manajemen sumber daya manusia sebuah perusaahan ini hatinya terketuk akan semangat para pemijat tunanetra ini. "Saya pikir, mereka SDM yang sebaiknya dibantu," tuturnya.

Berdasarkan hal itulah baik Tarini dan Ica sepakat untuk menjalankan usaha ini. Sejak Oktober 2015, Tarini dan Ica meluncurkan layanan pijat tunanetra 'Traphy Indonesia'. Total ada 24 terapis tunanetra bersertifikat yang siap melayani jasa pijatan ke pelanggan yang berada di daerah Jabodetabek.

Para terapis pun akan mendatangi pelanggan dengan pakaian rapi, mengenakan rompi Traphy Indonesia, dan bersepatu. Minyak yang digunakan untuk memijat pun tak asal yakni minyak zaitun dengan tiga pilihan aroma yakni sweet orange, green tea, dan lavender.

Ketika mencoba menghirup aroma minyak tersebut memang benar, wanginya nyaman di hidung. Bukan berbau tajam.

Terapis datang ke rumah

Terapis Datang Ke Rumah

Traphy Indonesia menawarkan layanan pijat sesuai tuntutan zaman. Pelanggan tinggal telepon atau WhatsApp lalu memesan ingin pijat apa nanti terapis akan datang ke rumah sesuai perjanjian.

Pelanggan bisa memilih pijat yang diinginkan seperti pijat tradisional, pijat refleksi, meridian hingga shiatsu. Biayanya sekitar Rp 85.000 per jam. Lau bila menginginkan pijat kecantikan seperti kombinasi refleksi dan totok wajah ataupun lulur juga bisa.

"Setelah pelanggan melakukan pemesanan, kami akan carikan terapis yang tempat tinggalnya terdekat dengan pelanggan. Jadi pelanggan tinggal duduk di rumah tanpa perlu repot," papar Ica.

Sehingga dengan sistem ini, Traphy Indonesia sebagai penjembatan antara pelanggan dengan pemijat tunanetra.

Selain itu Traphy Indonesia juga melakukan mobile clinic. Ini merupakan layanan keliling dari Traphy Indonesia untuk mengenalkan layanan pijat ini. Tak perlu lama-lama, 10 menit pun bisa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya