Liputan6.com, Jakarta Lempar bungkusnya dan jangan melihat ke belakang lagi. Menghentikan kebiasaan merokok secara tiba-tiba mungkin adalah cara terbaik untuk berhenti merokok selamanya, menurut peneltian terbaru yang ditemukan oleh University of Oxford, seperti dilansir dari laman Men’s Health, Senin (21/3/2016).
Pada studi tersebut, para perokok yang mencoba berhenti total secara langsung memiliki peluang 25 persen lebih besar untuk berhasil pada waktu 4 minggu dan 42 persen lebih besar berhenti setelah 6 bulan daripada mereka yang berhenti secara perlahan 2 minggu sebelum mereka memutuskan untuk berhenti total.
Baca Juga
Alasannya? Orang-orang yang mengurangi secara bertahap pada minggu sebelumnya berpeluang lebih kecil untuk benar-benar berhenti merokok ketika waktunya sudah tiba, demikian jelas penggagas studi Nicola Lindson-Hawley, Ph.D.
Advertisement
Mengurangi secara bertahap bisa jadi sangat tidak nyaman karena akan memicu hasrat ingin merokok. Hal tersebut bisa membuat Anda percaya bahwa dengan tidak merokok akan membuat kondisi “ingin merokok” semakin parah.
Semuanya mengenai persepsi: Tidak ada cara yang mudah untuk tubuh Anda, namun menghentikannya sekaligus membuat pikiran Anda berada pada tempat terbaik untuk melewati perjalanan menuju bebas rokok. Dengan begitu, langkah terbaik adalah memilih tanggal yang tepat untuk berhenti dan membuang rokok Anda ketika tanggal tersebut tiba.
Dan jangan menjalankannya sendiri saja: menggunakan kombinasi antara konseling perilaku dan pengobatan medis seperti terapi pengganti nikotin bisa mendorong peluang Anda berhenti dengan sukses, demikian saran Lindson-Hawley.
Tidak mudah memang, namun keuntungannya tidak ternilai. Satu tahun setelah berhenti merokok, resiko Anda terhadap penyakit jantung akan berkurang setengahnya dibanding perokok yang masih aktif. Sepuluh tahun setelahnya, resiko Anda meninggal karena kanker paru-paru juga akan berkurang setengahnya dibandingkan mereka yang masih merokok, menurut American Cancer Society.