Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Jarang Berhubungan Seks Bikin Vagina Lebih Rapat?

Mitos sering mengatakan, lama tak berhubungan seks bikin vagina wanita kembali rapat. Padahal ini sama sekali tidak benar.

oleh Nilam Suri diperbarui 29 Mar 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2016, 22:00 WIB
8 Tanda Fisik Wanita yang Sering Berhubungan Seks
Selagi terangsang secara seksual, pembuluh-pembuluh darah di bawah kulit membesar sehingga menimbulkan pendar kemerahan di dada dan wajah.

Liputan6.com, Jakarta Mitos sering mengatakan, lama tak berhubungan seks bikin vagina wanita kembali rapat. Padahal ini sama sekali tidak benar.

"Banyak orang memiliki asumsi yang salah bahwa wanita yang jarang berhubungan seks memiliki vagina yang lebih 'rapat' dibanding mereka yang sering melakukannya--tapi hal konsepsi yang benar-benar salah," ujar spesialis kesehatan wanita, Jennifer Wider, M.D., seperti dilansir dari Women's Health, Senin (29/3/2016). 

"Dinding vagina akan berkontraksi dan kembali ke bentuk normalnya setelah berhubungan seksual dan melahirkan," lanjutnya lagi.

Walaupun begitu, ada dua waktu di kehidupan wanita ktika vagina memang berubah bentuk dalam waktu cukup lama. Yang pertama? Setelah melahirkan. "Sejumlah studi menunjukkan, otot-otot vagina membutuhkan waktu sampai enam bulan untuk kembali ke ukuran dan bentuknya semula," ujar Wider. Tapi tetap saja pada akhirnya vagina akan kembali ke bentuk semula.

Waktu lain ketika vagina Anda berubah adalah seiring Anda bertambah tua. "Ketika wanita menua, kadar hormon mereka menurun. Yang artinya, dinding vagina menipis dan jadi lebih tidak elastis, jadi ototnya bisa jadi lebih longgar," ujar Wider.

"Berita baiknya, hal ini bisa diatasi dengan senam kegel, tak peduli usia wanita tersebut."

Kesimpulannya: Jika vagina Anda terasa ketat saat seks, hal ini bukan berarti karena Anda sudah lama tak melakukannya. "Hal ini lebih mungkin karena Anda belum benar-benar terangsang, dan membutuhkan lebih banyak pemanasan," tutup Wilder.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya