Liputan6.com, Jakarta Sebuah tes visi akan menguji penglihatan Anda. Ilusi optik ini memang bisa membingungkan bagi sebagian orang. Namun percayalah, ada gambar tersembunyi di balik titik merah.
Seperti dikutip The Sun, Selasa (5/4/2016), beberapa orang dapat melihat secara garis besar, sedangkan yang lain mampu melihat banyak detail.
Baca Juga
Baca Juga
Tes ini tampaknya cukup relevan mengingat banyaknya anak Indonesia yang menderita kelainan refraksi mata (mata minus, plus, atau silinder), tetapi hanya sedikit yang memakai kacamata.
Advertisement
Selain itu, data Kementerian Kesehatan mencatat, katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak Indonesia. Perkiraan insiden katarak adalah 0,1 persen per tahun atau setiap tahun di antara 1.000 orang terdapat seorang
penderita baru katarak.
Â
Â
Â
Â
Penduduk Indonesia juga memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis, sekitar 16-22 persen penderita katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun.
Sementara itu, estimasi jumlah orang dengan gangguan penglihatan di seluruh dunia pada 2010 mencapai 285 juta orang atau 4,24 persen populasi, sebesar 0,58% atau 39 juta orang menderita kebutaan dan 3,65% atau 246 juta orang mengalami low vision.
Penyebab gangguan penglihatan terbanyak diseluruh dunia adalah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi, diikuti oleh katarak dan glaukoma.Â