Liputan6.com, Jakarta Olahraga memang langkah tepat memerangi segala jenis kerusakan tubuh. Tubuh yang sering mengalami pergerakan cenderung menghasilkan daya tahan tubuh lebih baik, dibanding tubuh yang tak pernah diolah.
Meski tubuh sedang sakit, ringan maupun kronis, olahraga tetap harus dilakukan. Orang dengan kanker pun dapat melakukan olahraga sesuai jenis kanker yang diidap.
Berikut jenis latihan yang dapat dilakukan pengidap masing-masing kanker agar tubuh tetap fit selama pasien menjalani kemoterapi dan kegiatan lain, seperti dikutip dari laman Alive pada Sabtu (9/4/2016)
Advertisement
Kanker kolorektal
Kanker kolorektal yang menyerang usus besar dan rektrum menjadi penyebab kematian kedua pada pria. Dengan membiasakan diri melakukan olah tubuh, risiko kanker usus besar berkurang sebanyak 30 hingga 40 persen.
Jenis latihan yang dapat dilakukan pasien kanker kolorektal adalah gerakan peristaltik, gerakan yang terjadi pada otot-otot pada saluran pencernaan yang menimbulkan gerakan semacam gelombang sehingga menimbulkan efek menyedot atau menelan makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan.
Gerakan ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan mengurangi peradangan usus sehingga tububuh memiliki energi yang dapat menjaga keseimbangan dan mengurangi risiko kanker usus besar.
Kanker payudara
Pasien kanker payudara (wanita) yang aktif melakukan olahraga dapat menyeimbangkan kadar insulin di tubuh dan mengurangi peradangan internal yang dapat memengaruhi risiko kanker payudara ke stadium yang lebih tinggi.
Kanker paru-paru
Kanker paru-paru bisa terjadi pada pasien yang sering terpapar polusi, debu, dan asap rokok, yang membuat sistem kekebalan tubuh melemah sehingga timbul peradangan yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Bila pasien membiasakan berolahraga, kekebalan tubuh jadi meningkat sehingga risiko mengidap kanker yang lebih ganas menjauh. Dan 50 persen risiko kanker paru-paru pada pria menurun jika mereka aktif secara fisik dan pada pasien wanita akan berkurang sebesar 30 persen.