Liputan6.com, Jakarta Foto petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang tampak melakukan tindakan kekerasan terhadap pengendara mobil di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan, menjadi viral. Diduga petugas Dinas Perhubungan melakukan kekerasan usai pengendara mobil menabrak mobil mereka.
Mungkin selain petugas Dishub ini, ada banyak orang yang tersulut emosinya ketika kendaraan mereka ditabrak atau ada kejadian tidak menyenangkan lainnya. Namun melakukan aksi kekerasan bukanlah solusi merespons hal ini, bahkan untuk petugas sekali pun.
"Kondisi di jalan raya pada dasarnya memicu stres tinggi. Sehingga bagi orang yang ada yang memiliki anger management kurang baik mudah terpicu ketika dalam kondisi stresfull atau tidak nyaman bagi dirinya," tutur psikolog Ajeng Raviando saat dihubungi Health-Liputan6.com, pada Kamis (14/4/2016).
Advertisement
"Namun tidak boleh gitu juga (melakukan kekerasan terhadap penabrak), penting diketahui bagaimana caranya untuk meredam emosi di jalan raya," kata Ajeng lagi.
Baca Juga
Ajeng menyarankan ketika menghadapi kondisi jalan raya yang tidak menyenangkan seperti di Jakarta, untuk mengingat dua hal ketika terjadi kejadian seperti ditabrak, diserempet, atau hal lainnya.
Pertama, sesudah kejadian misalnya ditabrak, tarik napas dahulu lalu lepaskan agar otak mampu memproses kejadian sebelum bertindak. "Sesudah tarik napas lalu baru berpikir berbuat apa sehingga secara emosi memberi jeda. Jadi bukannya langsung keluar mobil untuk marah-marah," kata ibu dua anak ini.
Kedua, sesudah menarik napas dan menghembuskannya, berpikirlah dengan logika. Sadari bahwa apa yang dilakukan selanjutnya akan memiliki dampak ke depannya.