Orang Muda Seperti Irena Justine Bisa Terkena Serangan Jantung

Irena Justine terkena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia saat sedang bermain games bersama Denny Cagur. Serangan jantung.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Mei 2016, 18:44 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2016, 18:44 WIB
Irena Justine meninggal dunia karena serangan jantung
Irena Justine terkena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia saat sedang bermain games bersama Denny Cagur. Serangan jantung.

Liputan6.com, Jakarta Irena Justine meninggal dunia gara-gara serangan jantung. Kejadian tragis menimpa Irena, yang diketahui sebagai pemain sinetron dan film televisi (FTV), saat tengah melakukan pengambilan gambar satu acara yang dipandu Denny Cagur pada Kamis (26/5/2016).

Irena Justine masih berumur 22 tahun. Ia meninggal dunia di usia yang masih sangat muda dan baru dikaruniai seorang anak laki-laki.

Melihat akun Instagramnya, Irena tergolong perempuan yang getol jalani pola hidup sehat. Sepuluh minggu yang lalu ia mengunggah satu video tengah melakukan latihan di pusat kebugaran. Dari keterangan foto, Irena tampak melakukan gerakan untuk memperindah bagian perut.

Berdasarkan data statistik Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari total angka kematian yang ada di Indonesia, 21,1 persen dari 41.590 disebabkan oleh stroke dan 19,1, persen akibat penyakit jantung dan koroner. 

Dulu penyakit jantung atau stroke begitu identik dengan usia lanjut atau di atas 50 tahun. Namun kini, orang-orang muda seperti Irena Justine pun bisa mengidap penyakit jantung dan serangan jantung.

Kematian mendadak pada seseorang di bawah umur 35 tahun sering kali disebabkan cacat jantung tersembunyi mau pun kelainan jantung yang diabaikan. Sekitar dua pertiga penyebab kematian mendadak akibat masalah jantung pada penduduk Amerika Serikat disebabkan kelainan jantung.

Supaya terhindar dari kematian mendadak akibat serangan jantung seperti yang dialami Irena Justine, orang muda harus memastikan bahwa dia benar-benar terbebas dari penyakit jantung. Guna mengetahui apakah berisiko penyakit atau tidak, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan klinis yang dilakukan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

"Ada pemeriksaan klinis biasa, pemeriksaan EKG, dan kemudian ekokardiografi. Kalau diperlukan pemeriksaan treadmill," kata Spesialis Jantung Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Dr dr Anwar Santoso, SpKP, FIHA, PhD kepada Health Liputan6.com, Jumat (27/5/2016).

Sementara untuk kasus Irena Justine, Anwar hanya mengatakan, bisa saja karena serangan jantung koroner, jantung bawaan hipertensi, atau meliputi organ lain seperti hipertiroid dan sebagainya. "Tanpa pemeriksaan, tidak akan tahu si Irena Justine terkena jantung yang mana," kata Anwar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya