Remaja yang Sedang Pubertas Berisiko Alami Kenaikan Berat Badan

Benarkah remaja yang tengah mengalami pubertas mudah alami kenaikan berat badan?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Jun 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 11:00 WIB
Atasi Anak Autis yang Sedang Puber
Inilah cara guru-guru di Rumah Autis hadapi murid yang memasuki masa pubertas

Liputan6.com, Jakarta Remaja berisiko alami kenaikan berat badan pada masa pubertas. Penelitian University of Exeter di Inggris menemukan, setelah menginjak umur 10, rata-rata para remaja mengeluarkan kalori tidak lebih dari 400 ccal. Ini terjadi karena remaja yang pubertas cenderung malas berolahraga.

Kondisi semacam ini tidak berlaku untuk remaja putri. Justru saat-saat pubertas semangat mereka untuk melakukan olahraga tengah membara dibanding remaja putra. Jika dibiarkan, kebiasaan malas berolahraga dapat berkembang menjadi diabetes.

"Ketika kami mencari penjelasan terjadinya peningkatan anak obesitas di masa-masa pubertas, kami cukup terkejut menemukan terjadinya penurunan jumlah kalori yang terbakar selama remaja memasuki masa-masa pubertas," kata Profesor di University of Exeter di Inggris, Terry Wilkin.

Studi panjang selama 12 tahun peneliti lakukan guna menemukan hubungan antara pubertas, obesitas, dan diabetes. Tim peneliti menganalisis sebuah data yang dikumpulkan dari 350 anak-anak sekolah di Inggris yang dinilai setiap enam bulan sampai mereka berumur 16 tahun.

Sampel darah masing-masing anak sekolah itu digunakan untuk melihat kesehatan metabolisme, tingkat metabolisme, dan seberapa sering mereka lakukan aktivitas fisik. Seperti dikutip dari Times of India, Rabu (7/6/2017), data dari 279 anak-anak tersebut rupanya memenuhi semua syarat untuk dilakukan penelitian lanjutan.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya