Liputan6.com, Jakarta Menyusui Air Susu Ibu (ASI) memang tugas utama ibu. Namun bukan berarti tak perlu dukungan ayah. Dukungan orang-orang sekitar termasuk suami, keluarga, keluarga besar, dan kantor berperan besar terhadap kepercayaan diri ibu memberikan makanan terbaik bayi di awal kehidupan ini.
“Berbagai penelitian membuktikan bahwa kurangnya dukungan terhadap ibu bisa melemahkan intensi menyusui, sehingga rentan gagal dan menyerah memberi ASI kepada anaknya," kata psikolog Anna Surti Ariani.
Psikolog yang akrab disapa Nina ini mengungkapkan dukungan yang paling berpengaruh terhadap intensi menyusui paling besar dari suami alias ayah sang buah hati.
"Intensi ibu menyusui sangat dipengaruhi oleh ayah, dibandingkan orang lain, walaupun tentunya dukungan keluarga besar, tetangga dan teman juga sangat dibutuhkan,” kata Nina seperti dikutip siaran pers Lactamil #MamaPastiBisa ditulis Selasa (20/9/2016).
Advertisement
Dukungan suami terhadap istri yang sedang menyusui ada banyak cara. Seperti membantu mengurus bayi dan mengerjakan tugas rumah tangga. Bahkan hanya dengan mendengarkan keluh kesah istri juga sudah bisa membuatnya tenang lho.
“Dukungan juga dapat diberikan dengan mendengarkan keluh kesah dan meyakinkan bahwa ia adalah ibu yang baik untuk bayinya, sehingga ia lebih semangat dalam menyusui si Kecil,” tutur Nina.
Bila produksi ASI lancar, ada banyak manfaat bagi si Kecil, risiko terkena obesitas dan penyakit kardiovaskular akan menurun serta daya tahan tubuhnya jauh lebih baik. Lalu bagi ibu yang menyusui ASI bisa mengurangi risiko stres, osteoporosis, dan obesitas.