Liputan6.com, Jakarta Pantauan Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, hingga saat ini tingkat kesadaran masyarakat untuk mau memeriksakan dirinya terhadap bahaya kanker serviks masih rendah.
Padahal pemeriksaan IVA atau Pap Smear itu sebenarnya untuk mendeteksi dini bahaya kanker serviks sangatlah mudah cuma datang ke Puskesmas dan biayanya murah, sementara untuk pengguna BPJS Kesehatan itu gratis biayanya.
Baca Juga
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suprastija Budi seusai acara Gerakan Nasional Deteksi Dini IVA/ Pap Smear bagi guru se Indonesia di Puskesmas Bukit Hindu Palangkaraya, Kamis (24/11).
Advertisement
"Mereka malu untuk datang ke Puskesmas hanya untuk memeriksakan diri. Padahal pihaknya bersama-sama pihak Dinas Kesehatan Kabupaten sudah memberikan sosialisasi terhadap bahaya kanker serviks dan payudara," katanya.
Suprastija menuturkan, pekan deteksi dini tes IVA ini bertepatan dengan hari guru. Maka kita mengajak masyarakat Kalteng, terutama ibu rumah tangga yang berusia di atas 40 tahun untuk memeriksakan diri ke Puskesmas dan tidak dipungut biaya. "Kita ingin pemeriksaan kanker servick ditemukan lebih awal sehingga belum pada grade dua dan tiga," jelasnya.
Dan dengan adanya gerakan ini, diharapkan guru yang datang ke Puskesmas dapat menginformasikan kegiatan ini ke orangtua siswa dan masyarakat umum.
Guru SDN. Z Panarung Kota Palangkaraya, Herniwati yang mengikuti program gerakan nasional deteksi dini Iva tes mengatakan, dirinya sangat senang dan menyambut baik program ini.
"Kami sangat senang dengan adanya program ini. Kami bisa memeriksakan diri dan mengetahui apakah rahim kami sehat dan juga dapat mengetahui sejak awal apakah ada bibit penyakitnya atau tidak," ujarnya.
(Rajana K)