Kemkes Bantah Vaksin HPV Sebabkan Menopause Dini

Ramainya broadcast bahwa vaksinasi HPV pada siswi Sekolah Dasar (SD) bisa menyebabkan menopause dini membuat Kemenkes bersuara.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 28 Nov 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Di masyarakat sedang ramai pesan berantai (broadcast) vaksinasi HPV pada siswi SD bisa menyebabkan menopause dini. Menanggapi hal ini Kementerian Kesehatan RI dengan tegas membantah hal tersebut.

"Ini menghasut. Tidak ada bukti (vaksinasi HPV) menyebabkan menopause dini," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI, Elizabeth Jane Soepardi di Jakarta, Senin (28/11/2016).

Jane menuturkan berdasarkan data di negara-negara yang sudah melakukan vaksinasi HPV, tidak ada bukti hal tersebut terkait menopause dini.

"Menopause dini itu kan terjadi di bawah 40 tahun. Tidak ada bukti di negara-negara yang sudah melakukan (vaksinasi HPV) selama 14 tahun menyebabkan menopause dini," tegas Jane.

Program imunisasi HPV di DKI Jakarta dilakukan pada siswi kelas 5-6 SD sejak awal Oktober 2016. Berdasarkan penelitian, pemberian vaksin ini paling efektif menurunkan risiko kanker serviks (leher rahim) pada pemberian di usia 9-13 tahun. Hal ini karena pada rentang usia tersebut berdasarkan data belum melakukan hubungan seksual.

Vaksinasi HPV paling efektif diberikan pada wanita yang belum melakukan hubungan seksual. Keberhasilan dapat mencapai 100 persen jika diberikan pada kelompok umur wanita naif atau belum terinfeksi HPV.

"Kalau diberikan pada usia lebih tua misalnya belasan tahun atau 25 tahun, itu bisa saja sudah melakukan hubungan seksual. Kan kurang efektif, kemungkinan sudah ada virus HPV," kata Jane lagi.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya