Lihat Darah di Tinja? Sebaiknya Jangan Diabaikan

Ketika melihat ada darah dalam tinja saat buang air besar, seringkali Anda mengabaikannya karena malu. Namun lebih baik periksakan ke dokter

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 14 Des 2016, 14:15 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 14:15 WIB
darah di tinja
Darah di tinja jangan diabaikan

Liputan6.com, Jakarta Ketika melihat ada darah dalam tinja saat buang air besar, seringkali Anda mengabaikannya karena malu. Padahal apa yang Anda lakukan ini bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.

"Tinja adalah 'jendela' mengenai apa yang terjadi dalam usus Anda,” ujar seorang gastroenterolog dan profesor klinis kedokteran di New York, Niket Sonpal, M.D.

Jadi menurut Sonpal, darah di tinja bisa disebabkan oleh berbagai hal yang berbeda, misalnya melihat darah yang merah atau merah marun di tinja, secara umum berasal dari saluran cerna bagian bawah atau usus besar. Namun wasir juga sering menybabkan keluarnya darah berwarna merah terang di toilet. Untuk mencegah terjadinya wasir, coba ubah pola makan yang mengandung banyak serat

Selain itu menurutnya, penyebab umum lainnya darah merah di tinja Anda, bisa karena fisura anal, yaitu robekan yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari sembelit hingga melahirkan.

Sedangkan darah yang lebih gelap atau hampir hitam, biasanya berasal dari saluran pencernaan bagian atas (perut atau kerongkongan) yang bisa berarti bahwa Anda memiliki tukak lambung.

Namun untuk sebagian besar kasus tersebut, pengobatan tukak lambung relatif sederhana, yaitu bisa dengan meminum obat yang tepat, mengurangi stres, tidak minum alkohol, dan tidak merokok.

Kendati demikian, Sonpal menekankan bahwa Anda tidak boleh mengasumsikan pendarahan yang keluar bersama dengan tinja, hanyalah masalah wasir, “Anda harus mengunjungi dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat,” ujarnya.

Bahkan dalam beberapa kasus, darah dalam tinja Anda bisa berarti kanker kolorekteral, apalagi jika Anda memiliki riwayat kanker tersebut dalam keluarga Anda. Sehingga Sonpal menyarankan untuk mulai menjalani tes kolonoskopi lebih awal dari usia yang direkomendasikan, yaitu di bawah 50 tahun. 

“Intinya adalah, darah dalam tinja bukanlah suatu hal yang dianggap normal. Jadi jika Anda melihat sesuatu yang tidak biasa disana, segera kunjungi dokter,” pungkas Sonpal, seperti dilansir dari Womenshealthmag, Rabu (14/12/2016).

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya