Liputan6.com, Jakarta Pilihan pakaian, skinny jeans, hingga sepatu dalam dunia fashion bisa begitu menyenangkan bagi wanita. Namun, beberapa diantaranya bisa menyiksa wanita bahkan berdampak buruk bagi kesehatan.
Skinny jeans salah satu fashion item yang berdampak buruk bagi kesehatan wanita bila terlalu sering dipakai. Selain itu masih ada beberapa fashion item yang menyiksa sekaligus memberikan dampak buruk bagi kesehatan wanita seperti mengutip Time, Senin (3/4/2017).
Baca Juga
1. Skinny jeans
Advertisement
Terlalu sering memakai skinny jeans bisa membuat kaki mati rasa dan bengkak. Hal ini terjadi pada seorang wanita usia 35 tahun seperti disampaikan dalam Journal of Neurology. Ya, penggunaan jins ketat bisa membuat kerusakan pada otot dan saraf.
"Kaki dan tangannya bengkak sehingga staf di rumah sakit harus memotong celana jeans," tulis Alice Park dalam jurnal tersebut.
Lalu, dalam studi terbaru menyebutkan, skinny jeans menyebabkan masalah nyeri punggung.
Tak cuma itu, lebih dari satu dekade sebelumnya, para ahli kesehatan telah melaporkan bahaya celana ketat. Dalam Wall Street Journal menyebutkan skinny jeans membuat wanita melaporkan beberapa gejala seperti ketidaknyamanan perut.
High heels
2. High heels (sepatu hak)
Sepatu hak 3 cm mungkin masalah, tapi seiring bertambahnya waktu tren sepatu hak tinggi hingga 9-12 cm. Menurut dokter yang mendalami masalah kaki, semakin tinggi sepatu membuat beban yang berat pada kaki sehingga menyebabkan nyeri.
3. Korset
Penggunaan korset biasa kita temui pada wanita Eropa di zaman dahulu. Namun, klan Kardashian kembali mempopulerkan penggunaan korset untuk membentuk pinggang mereka.
Belum ada bukti bagaiamana kerja korset, tapi penggunaan korset membuat tubuh wanita nyeri, sulit bernapas dan kerusakan tulang rusuk seperti dikatakan beberapa ahli.
Body piercing
4. Body piercing
Piercing tambahan di telinga, hidung, dan area lain tubuh adalah salah satu fashion yang disukai segilintir wanita.
bisa membahayakan tubuh bila alat yang digunakan tidak higienis. Studi di Northwestern University, Amerika Serikat mengungkapkan ada sekitar 20 persen body piercing menyebabkan infeksi.