Keju Tak Terbukti Sebabkan Penyakit Jantung dan Stroke

Dalam studi baru ditemukan bahwa keju dan susu berlemak tinggi tidak terbukti meningkatkan risiko jantung, stroke dan bahkan kematian.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Mei 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 18:00 WIB
Keju
Ilustrasi Foto Keju (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jika Selama ini lemak kerap dikaitkan dengan kesehatan kardiovaskular, dalam studi baru ditemukan bahwa keju dan susu berlemak tinggi tidak terbukti meningkatkan risiko jantung, stroke dan bahkan kematian.

Seperti dilansir Foxnews, Kamis (11/5/2017), peneliti bahkan beranggapan, keju bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

"Ada kepercayaan yang meluas namun keliru di kalangan masyarakat bahwa produk susu umumnya buruk untuk Anda, " kata seorang penulis laporan di European Journal of Epidemiology, Ian Givens dari Reading University.

Inilah salah satu alasan mengapa kaum muda jadi lebih sedikit minum susu, kata dia. Hal ini membuat mereka berisiko terkena osteoporosis di kemudian hari.

"Tapi hasil meta-analisis kami mencakup jumlah peserta penelitian yang besar sehingga kami yakin, hasil studi ini kuat dan akurat," ujarnya.

Seorang dokter di British Heart Foundation, misalnya, mengatakan, penelitian puluhan tahun telah membuktikan bahwa makanan yang kaya lemak jenuh meningkatkan kolesterol buruk (LDL) dalam darah sehingga dapat memicu serangan jantung atau stroke.

Nyatanya, studi yang menganalisis 29 studi lainnya ini tidak menemukan hubungan yang kuat antara konsumsi keju dan penyakit kardiovaskular.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya