BPJS Kesehatan Temukan Puluhan Ribu Kasus Kanker Serviks di 2016

Berdasarkan data peserta BPJS Kesehatan secara nasional tahun 2016, jumlah kasus kanker serviks mencapai 12.820 kasus.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 17 Jul 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 18:00 WIB
Fakta BPJS yang Perlu Kamu Ketahui
BPJS Kesehatan mempunyai 5 fakta yang perlu diketahui sebelum kamu mendaftar menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

Liputan6.com, Tegal BPJS Kesehatan Cabang Tegal mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang berfokus pada upaya promotif preventif kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Dan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49, maka BPJS Kesehatan akan menyelenggarakan Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks bagi peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia mulai 13 Juli hingga 31 Juli 2017 mendatang.

Berdasarkan data peserta BPJS Kesehatan secara nasional tahun 2016, jumlah kasus kanker serviks di tingkat pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) mencapai 12.820 kasus dengan total biaya sekitar Rp 56,5 miliar. Sementara di tingkat Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), tercatat ada 6.938 kasus dengan total biaya sekitar Rp 87,1 miliar.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal, A. Prasetya Harry P, mengatakan pelaksanaan deteksi dini melalui IVA/Papsmear ini merupakan salah satu upaya unggulan untuk menekan prevalensi kanker serviks pada peserta JKN-KIS.

“Untuk mewujudkan itu, BPJS Kesehatan menyediakan jaminan layanan deteksi dini kanker serviks kepada seluruh perempuan usia produktif yang telah menjadi peserta JKN-KIS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Untuk pemeriksaan IVA Test dan Laboratorium bekerja sama dengan BPJS,” kata Prasetya, Senin 17 Juli 2017.

Dia menambahkan, layanan pemeriksaan IVA/Papsmear ini dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan, sehingga peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir dengan biayanya.

Jika setelah diperiksa dan peserta memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

“Kanker serviks tidak menimbulkan gejala dan sulit terdeteksi pada stadium awal, oleh karena itu sebaiknya lakukan skrining kesehatan melalui layanan kesehatan deteksi dini yang disediakan BPJS Kesehatan," dia menambahkan.

Kanker serviks, kata Prasetya, umumnya terdeteksi ketika sudah stadium lanjut, di mana proses pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih sulit dan biaya pengobatannya pun menjadi lebih mahal.

Namun, dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks sebetulnya paling mudah dicegah dan dideteksi.

“Caranya dengan melakukan deteksi dini dan pemberian vaksinasi," kata dia.

Oleh karena itu, diimbau kepada seluruh peserta JKN-KIS untuk melakukan deteksi dini di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau sarana penunjang lain yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Pemeriksaan IVA/Papsmear merupakan metode pemeriksaan sederhana yang memiliki tingkat akurasi tinggi, aman, serta nyaman bagi pasien.

"Sampai dengan tahun Mei 2017 deteksi dini yang dilakukan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tegal dengan metode IVA telah berhasil menjangkau 516 peserta, sementara papsmear berhasil menjangkau 513 peserta," ungkapnya.

Berdasarkan data per 7 Juli 2017, terdapat 2.688.258 jiwa penduduk Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.

Selain itu, terdapat total 219 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan, yang terdiri atas 75 puskesmas, 92 dokter praktik perorangan, 10 dokter praktik gigi perorangan, 42 klinik pratama.

Kemudian BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 43 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 24 rumah sakit (termasuk di dalamnya tiga klinik utama), 10 apotek, serta 9 optik. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya