Liputan6.com, Jakarta Baik anak maupun remaja tentu memiliki role model (idola) tersendiri yang mereka idolakan. Meski ini adalah hal lumrah, tapi orangtua sebagai orang terdekat anak yang mendampingi masa tumbuh dan kembangnya harus memberikan pengertian role model yang sesungguhnya.
Psikolog anak dan praktisi Theraplay PION Clinican, Astrid Wen mengatakan orangtua harus mengetahui sekaligus memberikan kesempatan anak untuk mengenal idola dan kebutuhan si kecil. Astrid menyebutkan setiap role model memiliki nilai baik dan buruk untuk anak.
Baca Juga
"Kita sebagai orang dewasa atau orangtua harus mengarahkan ke sifat positifnya, karena definisi role model bagi anak dan orang dewasa itu berbeda," kata Astrid kepada Health-Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Advertisement
Idealnya, orangtua harus mengenal siapa idola anak dan memberikan mereka kesempatan untuk berpikir dan mengeluarkan opini mereka. Misal, menanyakan alasan dan harapan apa yang mereka punya terhadap idolanya itu.
"Remaja juga harus dibantu untuk melihat apakah mereka melihat role model-nya itu dari sisi bakat atau kepriadiannya, karena itu dua hal yang berbeda. Role model bisa punya bakat yang sangat tinggi, tapi belum tentu kepribadiannya bisa menjadi contoh yang baik," ujarnya.
Menurut Astrid, idola yang baik akan menjadikan kepribadian anak ke arah yang lebih baik.
"Kalau dia (anak) jadi kecil atau enggak pede berarti itu bukan role model yang baik atau yang tepat untuk dia," Astrid menuntaskan.