Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa menikah dapat menurunkan tingkat risiko seseorang terkena pikun atau demensia. Sebaliknya, orang yang hidup melajang justru berisiko lebih tinggi mengalami kondisi tersebut.
Peneliti dari UCL menemukan bahwa menikah bisa memberi keuntungan bagi kesehatan mental seseorang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry telah menemukan bahwa menjadi lajang selama hidup dapat meningkatkan risiko pengembangan demensia sebesar 42 persen dibandingkan dengan pasangan yang sudah menikah, seperti dilansir dari laman Independent, Senin (4/12/2017).
Baca Juga
Menurut Dr Laura Phipps dari Alzheimer's Research United Kingdom, ada banyak alasan mengapa menikah bisa memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Salah satunya adalah faktor keuangan dan gaya hidup yang dijalani oleh pasutri.
Advertisement
"Orang yang sudah menikah cenderung lebih mampu secara finansial, ini merupakan faktor yang berpengaruh besar pada kesehatan. Selain itu, pasangan dapat membantu mendorong kebiasaan sehat, saling menjaga kesehatan pasangannya, dan memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan," kata dr. Laura.
Â
Saksikan video menarik berikut :
Â
Gaya hidup penting bagi pasutri
Salah satu faktor penting agar pasutri bisa hidup sehat dan terhindar dari demensia bergantung pada gaya hidupnya. Dr Andrew Sommerland, seorang psikiater di UCL dan salah satu peneliti dalam studi tersebut, menjelaskan bagaimana menjalani gaya hidup sehat dapat berdampak langsung pada kesehatan mental.
"Satu hal yang terjadi saat seseorang mengalami demensia adalah akumulasi kerusakan di dalam otak. Ini bisa dikurangi dengan menjaga kesehatan, mengikuti diet sehat, berolahraga dan mengobati masalah medis seperti diabetes," kata Dr. Andrew.
Dr. Andrew juga mengatakan bahwa pendidikan dan aktif bersosial juga memberikan peranan untuk mencegah terkena pikun atau demensia.
"Untuk mengembangkan kapasitas otak, Anda mungkin bisa melakukannya dengan memiliki lebih banyak pendidikan dan mempertahankan kehidupan mental dan sosial yang aktif," kata dia.
Pernikahan dan perawatan yang diberikan oleh pasangan satu sama lain dapat memberi kontribusi faktor untuk mengurangi risiko penyakit jiwa di kemudian hari.
Â
Advertisement