Tulisan Tangan Bisa Ungkap Orang-Orang Radikal

Makna dan arti dari tulisan tangan setiap orang berbeda-beda

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Des 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 08:30 WIB
Grafolog Deborah Dewi Pakar Analisa Tulisan Tangan
Walaupun saat di sekolah dasar para murid diajarkan cara menulis yang sama, tetap saja pada perjalanannya, masing-masing orang punya tulisan tangan yang berbeda-beda (Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Tulisan tangan akan menjadi solusi terbaru yang bisa digunakan untuk mengagalkan sebuah perekrutan dengan tujuan yang berimbas pada hal-hal negatif. Namun di satu sisi, juga dapat dipakai oleh perusahaan untuk menemukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Inilah kabar baik yang dibawa Grafolog, Deborah Dewi, sepulang dari International HR Confrence & Forensic Congress di Mexico dua minggu lalu.

Baca juga: Deborah Dewi: Family Caregiver Alzheimer Perlu Saling Support

Selama beberapa hari di sana, Deborah Dewi yang pernah menganalisis Makna Tulisan Tangan Ahok dari Surat yang Dibacakan Veronica Tan, menemukan insight tambahan mengenai Ilmu Grafologi yang kelak bisa menjadi solusi di berbagai aspek kehidupan selama masih melibatkan SDM.

Tulisan tangan setiap orang pasti berbeda. Walaupun saat di sekolah dasar para murid diajarkan cara menulis yang sama, tetap saja pada perjalanannya, masing-masing orang punya tulisan tangan yang berbeda-beda.

Baca juga: Ibu Derita Alzheimer, Tak Patahkan Semangat Hidup Deborah Dewi

Bahkan, semahir apa pun seseorang meniru tulisan tangan orang lain, dia akan membubuhkan tulisan tangan yang asli jika diminta menulis dalam keadaan refleks.

 

Tulisan Tangan Digunakan untuk Merekrut Karyawan

Grafolog Deborah Dewi Pakar Analisa Tulisan Tangan
Bahkan, semahir apa pun seseorang meniru tulisan tangan orang lain, dia akan membubuhkan tulisan tangan yang asli jika diminta menulis dalam keadaan refleks

Mengapa demikian? Menurut Deborah Dewi, tulisan pada dasarnya berasal dari otak (brain writing). Sebenarnya, tulisan itu bukan digerakkan oleh tangan melainkan otak.

Anda tentu pernah melihat orang tanpa tangan tetap bisa menulis, bukan? Sekalipun dia menggunakan kaki atau mulut sebagai pengganti tangan, dia tetap bisa menulis.

"Kenapa tulisan orang berbeda-beda? Ya, karena setiap orang memiliki otak yang berbeda-beda," kata Deborah Dewi di Kawasan Jakarta Selatan pada Senin, 18 Desember 2017.

Dengan kelebihan ciri khas tulisan tangan yang susah dimanipulasi ini, Ilmu Grafologi bisa menjadi solusi rekrutmen SDM melalui customized recrutiment blueprint.

 

Gunanya Tulisan Tangan

[Bintang] Tulisan Tangan
Tulisan tangan pria ini sangat rapi dan membuat sosoknya viral di media sosial. (Sumber Foto: viral4real)

Menurut Deborah Dewi, masing-masing perusahaan bisa mendesain rumus indikator grafis tulisan tangan untuk sebuah posisi. Apakah orang tersebut memiliki soft skill (karakter) yang dibutuhkan oleh perusahaan atau tidak.

Soft skill untuk sebuah posisi, kata Deborah, perlu didesain agar sesuai dengan budaya perusahaan supaya SDM yang tersaring dengan kemampuan teknis yang prima, mampu bertahan lama dan menghasilkan performa yang maksimal.

Dari tulisan tangan juga, perekrutan yang dilakukan untuk gerakan radikal yang berujung pada terorisme dapat dihentikan.

"Untuk yang satu ini, saya bekerjasama dengan peneliti radikalisme dan terorisme di Indonesia, Rakyan Adibrata," ujar Deborah Dewi.

Deborah Dewi mengatakan dia telah menemukan bahwa Ilmu Grafologi atau tulis tangan adalah alat efektif untuk proses deradikalisasi, juga mampu menggagalkan proses black recruitment tersebut dengan cara meneliti dan mengidentifikasi kesamaan karakter di balik tulisan tangan para pelaku bom.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya