Liputan6.com, Jakarta Saat bercinta, wanita suka mengeluarkan suara. Suara pun terdengar semakin keras saat wanita dilanda orgasme. Lantas apa yang menyebabkan wanita mengeluarkan suara saat bercinta?
Baca Juga
Advertisement
Pada tahun 2011, Gayle Brewer dari University of Central Lancashire dan Colin Hendrie dari University of Leeds menerbitkan penelitian mengenai topik tersebut dalam Archives of Sexual Behavior. Suara wanita saat bercinta disebut vokalisasi kopulatori.
Peneliti meminta 71 wanita heteroseksual yang aktif secara seksual antara usia 18 dan 48 tahun tentang vokalisasi saat berhubungan seks. Hasil temuan, banyak wanita memang membuat suara saat bercinta. Tapi belum tentu saat mereka sedang mengalami orgasme.
66 persen wanita mengatakan, mereka mengerang untuk mempercepat klimaks pasangan. 87 persen menyatakan, mereka bersuara untuk meningkatkan harga diri, dilansir dari CNN, Minggu (31/12/2017).
Sementara itu, orgasme wanita paling sering dialami saat foreplay. Vokalisasi dilaporkan paling sering dilakukan sebelum dan bersamaan dengan ejakulasi pria.
Wanita juga bersuara untuk menghilangkan rasa bosan, kelelahan dan rasa nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Pembangkit hasrat seks pria
Bersuara saat bercinta sebenarnya bisa menjadi alat yang hebat untuk membantu wanita. Ada banyak wanita yang perlu bersuara untuk membantu diri mereka mencapai orgasme serta membantu hasrat seks pasangan agar orgasme bersamaan.
Artinya, suara erangan wanita menjadi pembangkit hasrat seks pria. Di sisi lain, suara erangan juga dianggap sebagai pertanda kalau wanita memalsukan orgasme.
Pendidik seks Patty Brisben memberikan penjelasan. "Jika Anda mengerang, yang berpura-pura orgasme, Anda memberi isyarat kepada pasangan kalau dia melakukan segalanya dengan benar. Padahal sebenarnya tidak. Ini tidak benar. Sebaiknya, gunakan mengerang sebagai cara untuk menunjukkan, Anda senang dan seks pun terasa baik," lanjutnya.
Advertisement