Liputan6.com, Jakarta Pengguna narkoba seperti Ammar Zoni belum sepenuhnya sembuh, sekalipun dia sudah menjalankan rehabilitasi selama lima bulan, dan sekarang sudah kembali beraktivitas di dunia hiburan.
Demikian disampaikan Deputi Rehabilitasi BNN, dr Diah Setia Utami SpKJ saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu, 10 Januari 2017.
Baca Juga
Menurut Diah, jahatnya narkoba dapat merusak kerja otak penggunanya. Ketika otak menangkap zat-zat dari barang haram itu masuk ke dalam tubuh, akan tersimpan dan terkunci di sel reseptor.
Advertisement
Ketika suatu hari nanti mantan pengguna narkoba itu dalam keadaan gamang, dan tidak mempunyai tempat buat mengadu, besar kemungkinan sel reseptor itu akan memunculkan kembali kenikmatan menggunakan narkoba di masa lalu.
"Kayak orang merokok. Orang merokok ada sel reseptor nikotin di otaknya. Begitu juga kalau dia pakai narkoba kayak sabu, heroin, kokain, di dalam otak dia sudah ada reseptornya. Nah, (suatu hari) dia akan mengingat kejadian itu," kata Diah.
Â
Setelah Pengguna Narkoba seperti Ammar Zoni Keluar dari Rehabilitasi
Maka itu, setelah seorang pengguna narkoba seperti Ammar Zoni keluar dari pusat rehabilitasi, dia harus rajin-rajin balik ke tempat itu untuk mengecek kondisinya.
"Ketika dia sudah berhenti pun, kalau dia melihat situasi tertentu atau dalam kondisi tertentu, dia bisa terungkit lagi sel reseptornya itu karena sudah merupakan satu memori. Jadi dia akan gampang buat makai lagi," kata Diah.
Semestinya, lanjut Diah, orang yang baru keluar dari pusat rehabilitasi narkoba, tidak boleh langsung berhenti total dari kegiatan "wajib lapor" ke tempat itu.
"Agar mendapatkan treatment-treatment tertentu," kata Diah memberi pesan.
Advertisement