Liputan6.com, Asmat Setelah 2006 kejadian luar biasa (KLB) campak terjadi di Asmat, beberapa minggu ini, wilayah Papua di bagian selatan ini mengalami hal serupa. Humas Pemda Kabupaten Asmat, Reza Baadila menyatakan, KLB sudah mulai 'tercium' sejak kunjungan natal oleh Bupati, tepatnya 23 desember 2017.
"Saat itu, kami lakukan pelayanan kesehatan di salah satu distrik. Di situ kami mulai melihat anak-anak terjangkit penyakit campak,"jelasnya saat diwawancarai Health Liputan6.com, Kamis (11/1/2018).
Baca Juga
Menindaklanjuti hal tersebut, Pemda Kabupaten Asmat langsung membentuk tim terpadu untuk melakukan pengawasan terus-menerus. Menurut Reza, empat tim yang dibentuk tersebut langsung berangkat ke 5 kecamatan, di Distrik Suator, Jetsy, Sirets, Fayit, dan Pulau Tiga.
Advertisement
"Tim tersebut terdiri dari 1 koordinator dari Bupati dan 3 tenaga medis," ujar Reza. Tim penanganan bentukan Pemda Kabupaten Asmat ini sudah mulai bergerak 9 Januari.
Saksikan juga video berikut ini :
Data belum dirilis
Hingga kini, pihak pemda masih belum bisa merilis data total anak penderita campak di seluruh kabupaten. Ini karena tim masih melakukan pendataan dan penanganan dengan memberikan imunisasi dan makanan bergizi pada anak-anak di 5 kecamatan/distrik di Kabupaten Asmat. Rencananya, pemda baru bisa merilis data KLB 2 hari mendatang, 13 Januari.
"Kami masih terus memantau tim yang sedang turun lapangan. Data akan kami rilis setelah tim kembali," tutur Reza.
Advertisement