Lebih dari 1.400 Anak Distrik Sawaerma Dapat Imunisasi Campak

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kembali menjalankan tugasnya mengatasi imunisasi campak Asmas

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Jan 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 10:30 WIB
Imunisasi Campak Asmat
Salah Seorang Bayi di Asmat Mendapat Imunisasi campak (Dokumentasi Pribadi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1.465 orang anak di Distrik Sawaerma, Papua, telah berhasil diimunisasi campak. Imunisasi yang berlangsung selama empat hari, dari 18 sampai 22 Januari 2018, diadakan di 13 kampung.

Adapun 13 kampung itu mencakup Kampung Sawa dan Er (296 anak), Sona (131 anak), Pupis (94 anak), Erma (194 anak), Sauti (204 anak), Omor (27 anak), Bu (109 anak), Mumugu I dan Mumugu II (176 anak), Yamas (56 anak), Onafai (80 anak), Yeni (52 anak), dan Agani (46 anak).

Imunisasi campak dilakukan setelah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengirim tim tenaga kesehatan ke Distrik Sawaerma sebagai respons Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kabupaten Asmat, Papua.

Total keseluruhan warga yang diperiksa ada 1.552 orang. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Selain pemberian vaksin campak, dilakukan juga pelayanan kesehatan, pemberian vitamin A, dan pemberian makanan tambahan (PMT).

Apalagi hingga kini telah ditemukan sebanyak 13 anak dengan gizi buruk, dengan 12 orang di antara anak-anak itu telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, sementara satu orang tersisa menolak dirujuk.

 

Tenaga Kesehatan Gelombang Kedua Siap Berangkat ke Asmat

Imunisasi Campak Asmat
Imunisasi Campak Asmat

Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Kamis, 25 Januari 2018, saat ini tugas tim FHC gelombang satu telah berakhir. Nanti akan dilanjutkan oleh tim gelombang dua yang akan ditugaskan ke Distrik Suru-Suru, Pulau Tiga, dan Kolf Braza.

Sebanyak 36 tenaga kesehatan, dengan 18 di antaranya dari RS Sardjito, yakni 8 orang (dokter spesialis penyakit dalam 1, Anestesi 1, Anak 1, Nutrisionis 3, dokter aUmum 2), PKR 3 orang, 3 dokter dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), RSAB 2 orang (obgyn 1, gizi klinik 1), 2 dokter umum dari RS Dok II, dan 18 orang tenaga kesehatan lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya