Meski Imunisasi Sudah Diberikan, Belum Menjamin Bebas Campak

Prevalensi 80 persen dikatakan ideal sebagai upaya anak terhindar dari campak. Meskipun begitu, belum menjamin bebas campak

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Jan 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 14:00 WIB
KLB Campak di Asmat
Suasana di aula Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua (Foto: Hendrik Hada)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai tindak lanjut penanganan campak di Kabupaten Asmat, Papua, imunisasi campak sudah dilakukan di seluruh distrik. Laporan diperoleh dari tim tenaga kesehatan yang dikirim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Menurut Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono, 80 persen distrik di Asmat sudah 100 persen diimunisasi campak.

"Kemarin sore, saya baru dapat laporan dari teman-teman di sana. Prevalensinya begitu. Kalau angka pastinya berapa, saya belum tahu lebih lengkap," kata Anung dalam acara Hari Gizi Nasional 2018 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Prevalensi 80 persen dikatakan ideal sebagai upaya anak terhindar dari campak. Meskipun begitu, bukan berarti di distrik tersebut sudah terjamin bebas campak.

"Tidak menjamin bebas (campak) juga. Ini persoalan kekebalan tubuh yang berbeda-beda juga lingkungannya," kata Anung.

 

Persoalan Gizi Buruk di Asmat

KLB Campak di Asmat
Suasana RSUD Agats di Papua (Foto: Hendrik Hada)

Selain campak, masalah gizi buruk menjadi fokus utama. Tim tenaga kesehatan yang dikirim Kementerian Kesehatan kesehatan menemukan, 13 anak dengan gizi buruk di Distrik Sawaerma, Papua.

Dari 13 anak itu 12 di antaranya telah dirujuk ke RSUD Agats, sedangkan 1 orang menolak dirujuk, menurut rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Kamis (25/1/2018).

Pemberian vitamin A dan pemberian makanan tambahan (PMT) juga dilakukan tim tenaga kesehatan untuk mengatasi gizi buruk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya