Liputan6.com, Jakarta Anggota Ikatan Dokter Indonesia, Dr Ulul Albab SpOG, mengatakan, belum semua anak Indonesia mendapatkan sarapan sehat. Dia menyayangkan karena kadar sarapan yang baik dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi anak di sekolah.
Hal ini Ulul sampaikan pada konferensi pers memperingati Pekan Sarapan Nasional 2018 yang diadakan Energen bersama dengan Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan) dan IDI guna mengajak anak-anak Indonesia melakukan sarapan sehat.
Advertisement
Baca Juga
Ajakan ini sebagai bentuk meindaklanjuti data dari Pergizi Pangan yang menyebutkan bahwa sebanyak 66 persen anak Indonesia sarapan dengan gizi kurang, dan sebanyak 76 persen anak belum mempunyai nilai mutu gizi pangan (MGP)
"Sarapan idealnya 10-15 persen dari kebutuhan gizi harian, dan ini harus terpenuhi," kata Ulul pada Rabu (14/2/2018).
Dalam kesempatan itu, Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof dr Ir Hardinsyah MS mengatakan bahwa sarapan bukan sekadar makan pagi, tapi harus diperhatikan juga kualitas makanan itu.
Sarapan sehat, kata Prof Hardinsyah adalah makan dan minum di pagi hari dengan gizi seimbang.
"Jadi, kadar karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral harus seimbang, agar manfaat sarapan dapat dirasakan," ujar Hardinsyah.
Sarapan Sebelum Pukul 09.00
Hardinsyah juga menyarankan semua anak Indonesia untuk sarapan dengan gizi seimbang sebelum jam 9 pagi.
"Ini terkait dengan healthy lifestyle orang Indonesia, agar terpola dengan baik," kata Hardinsyah menekankan.
Advertisement