Sarapan Makanan Manis, Bagaimana Respons Tubuh?

Kalau kita tidak sempat membuat sarapan sehat, dan hanya makan makanan manis, bagaimana respons tubuh kita?

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2018, 08:00 WIB
4. Gula Dadu
Gula Bubuk Biasa Digunakan sebagai Pelengkap Donat (Sumber Gambar: pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Di saat banyak orang beramai-ramai membicarakan keburukan makanan manis, sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Dr. Daniela Jakubowicz dari Universitas Tel Aviv, Israel, berkata lain.

Penelitian yang melibatkan pasien obesitas ini mendapati bahwa subjek penelitian yang mengonsumsi sarapan ‘berat’ yang terdiri dari protein, karbohidrat, ditambah dengan makanan manis ternyata lebih sukses dalam mempertahankan diet ketimbang mereka yang sarapan lebih ringan tanpa makanan manis.

Dr. Jakubowicz berpendapat, sarapan yang lebih ‘berat’ dapat menekan napsu makan dan rasa lapar yang lebih lama. Di samping itu, konsumsi makanan manis dalam jumlah moderat juga dapat melenyapkan keinginan seseorang untuk makan makanan manis secara berlebihan.

Meski hasil penelitian tersebut terbukti positif dalam membantu diet, tetapi nyatanya tak semua ahli setuju. Satu hal yang disepakati oleh para ahli adalah bahwa lebih baik makan sesuatu untuk sarapan daripada tidak sarapan sama sekali.

Jika Anda kepepet dan hanya ada donat, kue, atau biskuit, boleh saja dikonsumsi untuk sarapan. Namun, jangan terlalu sering.

dr. Karin Wiradarma/Klik Dokter

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya