Mengenal Impetigo Bulosa, Infeksi Kulit Pada Anak yang Muncul di Musim Pancaroba

Penyakit impetigo bulosa belakangan menyerang anak-anak. Gejala yang muncul seperti ruam atau alergi di sekitar ketiak, dada, paha, dan punggung.

oleh Doddy Irawan diperbarui 11 Mar 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2018, 08:00 WIB
Bayi Meninggal
Ilustrasi Foto Kematian Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Impetigo merupakan penyakit kulit menular yang belakangan ini sering menyerang anak-anak. Biang keladinya bernama bakteri staphylococcus dan streptococcus. Bakteri ini hidup normal di kulit manusia tanpa menimbulkan penyakit. Walaupun sebagian besar disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui luka, namun impetigo dapat terjadi pada kulit yang sehat.

Impetigo yang tergolong infeksi kulit ini mudah sekali menyebar baik di dalam rumah mapun di luar rumah. Penyakit ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu impetigo krustosa (tanpa gelembung cairan) dan impetigo bulosa (dengan gelembung berisi cairan).

Jenis impetigo yang pertama disebut hanya menyerang anak-anak. Daerah yang rentan terkena biasanya di wajah, terutama di hidung dan mulut. Sementara impetigo bulosa bisa menimpa anak-anak hingga orang dewasa. Bagian tubuh yang paling sering diserang adalah ketiak, dada, dan punggung. Terkadang waktu penderita datang berobat, vesikel atau bula (benjolan berisi cairan) telah pecah.

Dokter spesialis anak, dr. Rianita Syamsu Sp. A, membenarkan impetigo bulosa memang lagi sering menyerang anak-anak. 

"Rata-rata dalam sehari, saya menangani dua hingga tiga anak yang terpapar impetigo bulosa," beri tahu Rianita, saat ditemui Health-Liputan6.com di sebuah rumah sakit swasta di Depok, Jawa Barat, ditulis Sabtu (11/3/2018).

Menurut dia, impetigo bulosa mudah menyerang anak-anak, terutama yang memiliki riwayat alergi.

"Kalau anak yang alergi muncul ruam di bagian tubuh, salah satunya di dekat selangkangan. Bentuknya seperti melepuh mirip cacar, lecet, atau berbentuk bentol-bentol gede. Penyakit ini umumnya muncul saat peralihan cuaca hujan dan panas seperti sekarang. Semua debu rumah pada naik ke permukaan," terang dokter yang berhijab ini.

 

Simak juga video menarik berikut:

 

 


Pencegahan impetigo bulosa

Ibu sedih tinggalkan bayi saat harus kembali bekerja (iStockphoto)
Ibu sedih tinggalkan bayi saat harus kembali bekerja (iStockphoto)

Rianita menyarankan kepada orangtua untuk memperhatikan kondisi kebersihan di sekitar anak.

"Untuk mencegah impetigo bulosa dapat dilakukan dengan berbagai cara, terutama soal higienitas. Bakteri bisa masuk lewat mainan, kasur, seprei, karpet, boneka bulu, kasur lipat, handuk, maupun sofa. Alangkah baiknya untuk mensterilkan semua dari debu dengan mencuci lalu menjemurnya di bawah sinar matahari," ujar dia.

Hal lain yang bisa disiasati adalah dengan mandi teratur dengan sabun antiseptik. Anak-anak juga harus dikontorl kebersihan tubuhnya seperti cuci tangan teratur, menjaga kuku jari tetap pendek dan bersih.

Impetigo bulosa pada anak bisa disembuhkan dengan memperkuat daya tahan kulit. Caranya bisa dengan konsumsi buah-buahan.

"Saya anjurkan agar anak mulai rutin mengonsumsi buah, terutama yang kaya vitamin C. Jangan lupa perbanyak minum air putih dan satu hal yang tak kalah penting adalah menghindari makanan yang mengandung MSG," urai Rianita.

Ilustrasi bayi terkena penyakit langka (iStockphoto)
Ilustrasi bayi terkena penyakit langka (iStockphoto)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya