Liputan6.com, Jakarta Kehidupan yang makin canggih membuat banyak orang jadi tidak aktif alias malas bergerak atau sedentary. Gaya hidup seperti ini meningkatkan risiko masalah kesehatan di masa yang akan datang.Â
"Makin sering kita tidak bergerak dalam sehari, kebugaran jantung akan menurun," ungkap dokter spesialis kedokteran olahraga Ade Jeanne L Tobing.
Baca Juga
Tak hanya memengaruhi kesehatan jantung, Ade mengatakan, gaya hidup sedentary seperti main gawai, tidur-tiduran atau menonton TV meningkatkan faktor risiko terkena penyakit lain. Seperti obesitas, diabetes, hipertensi, jantung, osteoporosis, osteoartritis, hingga kanker.
Advertisement
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Tetap Aktif
Guna menghindari gaya hidup sedentary, Ade menyarankan latihan fisik selama 30 menit dalam sehari atau tiga kali dalam seminggu. Latihan fisik tidak harus dilakukan di tempat olahraga seperti gym, bisa juga di rumah.
Saat melakukan latihan fisik, idealnya mewakili tiga kategori berikut: cardiorespiratory fitness atau latihan kardio, stretching atau peregangan, dan strengthening atau melatih kekuatan.
"Semua dapat diaplikasikan di dalam rumah, contohnya Anda dapat melakukan latihan di kursi ruang makan atau jogging memutari halaman rumah untuk cardiorespiratory fitness," katanya dalam kampanye Anlene bertemakan "Ayo Indonesia Bergerak" di kawasan Menteng, Jakarta, ditulis Kamis (12/4/2018).
Lalu, stretching juga bisa menggunakan sapu. Sementara, gerakan strengthening bisa dilakukan dengan memanfaatkan handuk setelah mandi.
Dengan rutin melakukan aktivitas fisik, kate Ade, sendi jadi lebih fleksibel dan otot jadi lebih kuat.Â
Â
Advertisement