Pria yang Suntik Diri Sendiri Gunakan Obat Herpes Ditemukan Tewas

Aaron Traywick pernah membuat geger dunia ketika menyuntik dirinya sendiri dengan obat herpes buatannya serta melakukan eksperimen ilegal dengan obat HIV.

oleh Giovani Dio Prasasti Diperbarui 03 Mei 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 15:00 WIB
Meninggal Dunia Berduka Cita
Ilustrasi Foto R.I.P atau Beristirahat dengan Damai. (iStockphoto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Masih ingat dengan seorang ahli biomedis yang menyuntik dirinya sendiri dengan obat herpes tak teruji di depan publik beberapa waktu lalu? Pria ini ditemukan meninggal dunia.

Aaron Traywick, CEO Ascendance Biomedical, ditemukan tewas pada pukul 11.30 pagi Minggu waktu setempat di Washington DC, Amerika Serikat. Pernyataan ini diberikan oleh Kepolisian Daerah Columbia, dilansir dari Live Science pada Jumat (3/5/2018). Traywick meninggal pada usia 28 tahun.

Menurut situs News2Share.com, Traywick ditemukan meninggal di tangki flotasi, semacam benda kedap udara yang diisi dengan air asin untuk melakukan pemindahan sensorik, sebuah cara yang dilakukan untuk memindahkan kemampuan salah satu indra pada tubuh.

Petugas masih menyelidiki kematian pria ini. Walaupun ada kemungkinan dia meninggal karena percobaan yang dia lakukan, kepolisian belum memiliki bukti yang cukup kuat.

Tonton juga video menarik berikut ini:

 

Bandingkan Diri dengan Louis Pasteur

Suntikan dan obat (iStock)
Ilustrasi steroid. (iStockphoto)... Selengkapnya

Aaron Taywick sendiri pernah menyuntikkan dirinya sendiri dengan sebuah suntikan untuk perawatan herpes yang bahkan belum teruji pada Minggu, 4 Februari 2018.

Dia menyiarkan semua itu lewat Facebook. Sementara, Ascendance Biomedical, startup medis yang dipimpinnya, tahun lalu melakukan demonstrasi langsung mengenai terapi perawatan gen untuk HIV.

Terapi ini bertujuan untuk mengubah DNA individu agar sel tubuh mampu melakukan pengobatan mandiri.

Percobaan ini mendapat peringatan dari Food and Drug Administration (FDA). Peringatan ini dikeluarkan setelah percobaannya pada seorang pengidap HIV, Tristan Roberts. Percobaan tersebut belum bisa menunjukkan keampuhan dari suntikan terap buatan Traywick.

Menurut FDA, penggunaan terapi gen semacam ini belum teruji. Studi klinis semacam ini membutuhkan pengujian yang lebih mendalam dan pengujian maupun penjualan ke manusia dianggap ilegal.

Traywick sendiri saat itu membandingkan dirinya sendiri dengan Jonas Salk, penemu vaksin Polio, dan Louis Pasteur, pengembang vaksin rabies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya