Saat Anak Demam, Bolehkan Tidur di Ruangan Ber-AC?

Orangtua kerap melakukan kesalahan saat anak sedang demam. Mereka justru memakaikan anak pakaian tebal, dan mematikan AC, padahal itu cara yang salah.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi Sahur, Bangun Sahur, Tidur, Anak (iStockphoto)
Saat Anak Demam, Bolehkan Tidur di Ruangan Ber-AC (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tidak ada larangan anak yang sedang demam tidak boleh tidur di ruangan ber-AC. Sebab, saat demam, tubuh anak lemas, sulit tidur, dan tak napsu makan. Mereka juga lebih gampang berkeringat. Karena itu, anak harus berada di ruangan yang dingin dan sejuk untuk mendapatkan kenyamanan.

Penggunaan AC saat tidur tidak memperburuk kondisi anak yang sedang demam. Jadi sah-sah saja jika membiarkan AC di kamar anak tetap menyala. Namun, perlu diperhatikan juga pengaturan suhu serta hal lainnya agar anak nyaman tetapi tidak bertambah sakit.

Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat menggunakan AC di kamar anak, terutama saat mereka demam:

● Atur suhu dengan baik

Jangan terlalu dingin mengatur suhu AC kamar anak. Jagalah agar suhu ruangan sejuk, tetapi tidak terlalu dingin.

● Hindari embusan angin langsung ke anak

Jika menggunakan AC, arahkan embusan angin ke arah yang tidak langsung mengenai anak. Selain itu, embusan angin sebaiknya jangan terlalu besar.

● Bersihkan AC secara rutin

AC bisa menjadi sarang debu dan tungau yang menyebabkan alergi pada anak. Jika tidak rutin dibersihkan, lama-kelamaan malah menimbulkan penyakit batuk pilek dan alergi pada anak.

● Gunakan timer

Ketika anak sudah pulas tertidur, AC sebaiknya dimatikan sehingga anak tidak terpapar terlalu lama. Anda dapat menggunakan timer atau mematikannya sendiri.

Sebagai orang tua, Anda juga harus peka dan aktif menurunkan demam pada anak. Berikut cara-cara yang dapat Anda lakukan:

 

Anak Demam Tidur di Ruangan Sejuk

● Cek suhu berkala dengan termometer

Banyak orang tua yang tidak memiliki termometer dan menduga-duga dengan punggung tangan jika anak sedang demam. Ini adalah pemahaman yang salah.

Ketika anak demam, Anda harus mengukur suhu anak dengan menggunakan termometer. Anak dikatakan demam jika suhu di atas 37,5 derajat Celsius. Hal ini berfungsi untuk melihat pola demam anak, suhu tertinggi dan menentukan pengobatan.

● Kompres dengan air suhu ruangan

Anda dapat membantu menurunkan demam dengan kompres. Gunakan kompres dengan air suhu ruangan atau lebih dingin sedikit, jangan gunakan air hangat. Tujuannya adalah untuk menyalurkan panas dari tubuh anak ke kompres tersebut. Kompres juga tidak hanya di dahi anak, tetapi di seluruh tubuh anak, seperti mengelap tubuh anak.

● Sediakan obat penurun panas di rumah

Selalu siap sedia jika anak demam dengan menyiapkan cadangan obat penurun panas. Jika suhu anak sudah di atas 37,5 derajat Celcius, anak sudah boleh diberikan obat penurun panas. Catat pemberian obat ini agar Anda ingat kapan terakhir memberi obat kepada anak.

● Periksa darah

Jika demam bertahan lebih dari 3 hari dan kondisi anak belum membaik, sebaiknya Anda membawa anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan darah. Hal ini penting untuk mencari penyebab demam sehingga dapat ditangani dengan tepat.

Jika anak demam, sah-sah saja untuk menggunakan AC ketika tidur. Namun tentunya, Anda tetap harus memperhatikan kondisi anak dan menyesuaikan penggunaan AC agar tidak membuat demam makin buruk.

Penulis : dr. Theresia Rina Yunita / Klik Dokter

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya