Anak Terlahir Prematur Berisiko Besar Disleksia

Apa saja yang harus dihindari agar anak tidak terkena disleksia?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi nama bayi (iStock)
Bayi Lahir Prematur Berisiko Alami Disleksia (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab seorang anak bisa kena disleksia atau gangguan kesulitan membaca, menulis, dan mengeja belum diketahui dengan pasti.

Beberapa penelitian menunjukkan, anak yang terlahir dari keluarga dengan riwayat disleksia berisiko besar mengalami hal serupa. Sebab, kelainan kromosom yang bersifat diturunkan terjadi pada kromosom 1, 15, dan 16.

Meski demikian, ada sejumlah faktor risiko yang bisa ibu cegah sejak masa kehamilan agar kelak anak tidak kena disleksia. Salah satu di antaranya, jaga kondisi kandungan jangan sampai si Kecil lahir sebelum waktunya alias prematur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelahiran Prematur Sebabkan Disleksia

Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi pada tiga minggu atau lebih sebelum waktu kelahiran normal. Bayi yang lahir di usia kehamilan belum mencapai 25 minggu, memiliki risiko gangguan belajar dan disleksia. Selain itu, kelahiran prematur dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah.

Untuk mencegah kelahiran prematur sejak masa kehamilan, ibu hamil harus menjaga kehamilan tetap sehat dengan rutin konsultasi ke dokter sesuai jadwal yang ditetapkan setiap bulan. Selain itu juga harus memperhatikan asupan nutrisi selama kehamilan dengan rutin konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah.

Ibu hamil juga perlu mengetahui faktor risiko selama kehamilan seperti tekanan darah tinggi atau diabetes. Saat hamil Anda juga perlu menjaga berat badan selama kehamilan, karena berat badan berlebih meningkatkan risiko persalinan prematur.

Penulis : dr. Dyah Novita Anggraini / Klik Dokter

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya