Bahaya Rokok Bahkan Sampai ke Tangan Ketiga

Bahaya rokok tidak hanya sampai ke tangan kedua seperti perokok pasif, tapi bahkan sampai ke tangan ketiga. Seperti apa?

oleh Nilam Suri diperbarui 30 Mei 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2018, 13:00 WIB
Berhenti Merokok
Ilustrasi Foto Stop atau Berhenti Merokok (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bahaya rokok, jika Anda adalah seorang perokok, semua orang juga sudah tahu. Begitu juga dengan efek buruk jadi perokok pasif, alias perokok tangan kedua. Tapi rupanya, efek bahaya dari rokok tidak berhenti sampai di situ saja.

Melansir Gulf News, Rabu (30/5/2018), riset mulai menemukan berbagai bahaya pada derajat ketiga, atau tangan ketiga. Walau studi yang dilakukan masih terbatas, namun para peneliti sudah bisa memastikan, zat kimia rokok bisa tertinggal di berbagai permukaan, pakaian, dan kulit.

Satu studi yang dilakukan tahun ini menemukan, partikel berbahaya dari rokok bisa terserap oleh kulit, tercerna atau bahkan terisap sampai berbulan-bulan setelahnya.

Mereka yang terpapar bahaya rokok pada tahapan ketiga ini kemudian akan memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru.

Studi baru, diterbitkan dalam jurnal Science Advances, menunjukkan bagaimana asap rokok dari luar ruangan meresap masuk ke dalam ruang-ruang bebas rokok, dan menyelimuti berbagai permukaan dalam ruangan tersebut.

Partikel berbahaya tadi akan mengudara, dan tersirkulasi ke seluruh bagian gedung melalui sistem pendingin ruangan sentral.

"Hal ini menunjukkan, hanya karena Anda berada di lingkungan bebas rokok, bukan berarti Anda aman dari bahayanya," ujar Peter DeCarlo, pakar kimia atmosfer dari Drexel University di Philadelphia.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut: 

Menyerang Mereka yang Paling Rentan

Berhenti Merokok
Ilustrasi Foto Stop atau Berhenti Merokok (iStockphoto)

Para pakar kesehatan khawatir, bahaya rokok tangan ketiga ini akan menyerang mereka yang paling rentan. Seperti misalnya, bayi yang merangkak di lantai akan berkontak lebih banyak dengan karpet yang menyimpan bekas residu rokok.

Belum lagi, karena semakin besarnya perbedaan sosioekonomi dari rokok, keluarga-keluarga dari kalangan menengah ke bawah memiliki kemungkinan besar tinggal di lingkungan yang sudah menjadi wadah bahaya rokok tangan ketiga.

"Saya rasa kita tidak benar-benar sadar seberapa besar permasalahan ini," ujar Matthew L. Myers, presiden dari Campaign for Tobacco-Free Kids. "Mustahil untuk ditentukan dari data ilmiah saat ini, seberapa luas dan serius risikonya. Tapi apa yang sudah berhasil kamu temukan semakin menambah alasan, kenapa rokok harus dilarang di tempat umum."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya