Liputan6.com, Jakarta Jalan kaki adalah olahraga paling murah yang bisa dilakukan nyaris semua orang. Tak hanya murah, olahraga ini pun ternyata memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan jantung dan memperpanjang usia.
Berjalan kaki dengan kecepatan rata-rata dikaitkan dengan risiko kematian yang menurun 20 peren dibandingkan dengan efek berjalan kaki lambat. Sementara, bila kamu jalan kaki cepat, penurunan risiko kematian akibat sakit jantung berkurang hingga 24 persen. Temuan ini adalah hasil sebuah studi.
Baca Juga
Manfaat jalan kaki akan lebih banyak dirasakan oleh lansia. Para lansia yang berusia 60 tahun ke atas yang rutin jalan kaki dengan kecepatan rata-rata memiliki penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung sebanyak 46 persen. Sementara bagi lansia yang gemar jalan cepat, risiko mereka menurun hingga 53 persen.
Advertisement
"Jalan cepat umumnya dilakukan dalam kecepatan lima hingga tujuh kilometer per jam. Tapi itu tergantung oleh tingkat kebugaran masing-masing pejalan kaki," ujar Emmanuel Stamatakis, profesor bidang aktivitas fisik, gaya hidup, serta kesehatan masyarakat di University of Sydney yang didapuk menjadi editor edisi spesial British Journal of Sports Medicine.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Hasil kolaborasi beberapa universitas
Profesor Stamakis memiliki anjuran lain untuk meningkatkan detak jantung, "Berjalan kakilah dengan kecepatan yang membuatmu sedikit kehabisan napas atau berkeringat."
Studi tersebut merupakan kolaborasi beberapa universitas di Australia, Inggris, Skotlandia, serta Irlandia, yakni Universitas Cambridge, Edinburgh, Limerick, dan Ulster. Para peneliti mengaitkan catatan kematian dengan hasil survei terhadap 11 populasi di Inggris dan Skotlandia antara tahun 1994 dan 2008 di mana mereka melaporkan kebiasaan dan kecepatan mereka berjalan kaki.
Melansir laman New York Post, Jumat (8/6/2018), sebuah studi terbaru di Harvard ikut menambahkan temuan memperpanjang usia dengan lima kebiasaan baik berikut: mengadaptasi pola makan sehat, berolahraga setidaknya 30 menit sehari, menjaga berat badan, tidak merokok serta hanya minum sedikit alkohol.
Hasil ini didapat dari menguji data yang dikumpulkan selama 34 tahun dari 78 ribu wanita dan 44 ribu pria selama 27 tahun. Peneliti memprediksi, pria dan wanita yang mengadaptasi pola tersebut bisa hidup 12 dan 14 tahun lebih panjang.
Advertisement