Liputan6.com, Jakarta Motor memang bukan kendaraan yang tepat untuk dipakai mudik. Ini karena kendaraan roda dua tersebut memang tidak didesain untuk perjalanan jauh dan bahkan bisa membahayakan keselamatan pengendaranya.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Achmad Yurianto membeberkan beberapa alasan, mengapa motor lebih rawan kecelakaan selama mudik.
Baca Juga
1. Tidak untuk bawa barang banyak
Advertisement
Motor bukanlah kendaraan yang didesain untuk mengangkut banyak barang bawaan serta beban terlebih. Hal ini jelas mengganggu pengendara, apalagi dalam perjalanan jarak jauh.
"Boncengan lebih dari dua, bawa barang, apalagi ditambahi dengan kayu dikasih kardus dan sebagainya. Dia tidak didesain untuk itu," ujar Yuri ketika ditemui Health Liputan6.com selepas konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Kuningan, Jakarta. Ditulis Minggu (10/6/2018).
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Cepat lelah
2. Kecepatan terbatas
Selain beban, motor yang kerap dipakai untuk mudik tentunya punya batas kecepatan. Yuri mengatakan, motor tidak didesain untuk memiliki kecepatan lebih dari 60 kilometer.
"Meskipun di speedometernya ada sampai 100 tapi kan itu sesaat," jelas Yuri.
3. Lebih cepat lelah
Yuri mengatakan, pengemudi motor akan jauh lebih cepat merasa lelah. Hal ini dikarenakan keadaan mengemudinya jauh lebih tidak nyaman ketimbang menggunakan mobil.
"Dia tidak berada dalam ruang yang nyaman. Apalagi kalau sambil nyupir ada barang. Posisinya kan tidak ergonomis," jelasnya.
Karena itulah, apabila memang memaksakan diri mudik dengan sepeda motor, disarankan untuk beristirahat selama dua jam sekali.
Advertisement
Keamanan
4. Kondisi jalan
Menurut Yuri, banyak jalan yang kondisinya tidak aman untuk motor.
"Kelihatannya halus tapi bergelombang. Lalu ada beda tinggi antara jalan dengan badan jalan. Kalau tingginya lima sampai sepuluh centimeter saja tumbang lho itu motor," papar Yuri.
5. Fitur keamanan
Selain itu, motor juga dianggap tidak memiliki fitur keselamatan yang lebih aman daripada mobil.
"Tidak ada reflek yang cukup bagus untuk motor ketika harus menghadapi misalnya ngerem mendadak. Kalau mobil kan sekarang ada ABS (Anti lock braking system) dan sebagainya. Kalau motor kan gelundung begitu saja," kata Yuri.