Jika Tak Segera Ditangani, Bahaya Ini Intai Penderita Sirosis Hati

Biasanya sirosis hati akan dialami oleh penderita hepatitis kronik.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Jul 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2018, 18:30 WIB
Ilustrasi hati (iStockphoto)
Ilustrasi hati (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sirosis hati atau pengerasan hati adalah kerusakan hati kronis--dalam jangka panjang. Pada tahap ini, fungsi hati mengalami kerusakan karena sel-sel hati mati.

Biasanya sirosis hati akan dialami oleh penderita hepatitis kronik. Jika pasien telah sampai pada tahap sirosis hati, maka pengobatan berupa cangkok atau transplantasi hati bisa dilakukan.

Bila tidak ditangani segera, ada bahaya yang akan mengintai. Sirosis hati bisa berkembang menjadi kanker hati.

"Lama-lama sirosis hati bisa berkembang menjadi kanker hati. Kalau sudah kanker, tidak bisa disembuhkan sama sekali," ungkap Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Irsan Hasan dalam acara "Peranan Uji Diagnostik dalam Memerangi Hepatitis" di Plaza Kuningan, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

 

Saksikan juga video berikut ini:

 


Pembunuh nomor dua

Di Indonesia, kanker hati termasuk penyakit kanker yang menyumbang kematian terbesar.

"Saya tidak punya data lengkapnya. Yang pasti, kanker hati itu nomor dua (penyebab kematian) setelah kanker paru-paru. Sebanyak 95 persen penderita kanker hati meninggal," papar Irsan, yang juga dokter spesialis penyakit dalam gastroenterologi RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Untuk itu, sebelum berkembang menjadi kanker hati, sirosis hati harus ditangani. Namun, cangkok hati rutin membutuhkan dana yang besar.

"Satu kali cangkok hati bisa menghabiskan biaya Rp 4 miliar," Irsan menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya