Liputan6.com, Jakarta Sekalipun mampu membawa nama daerah mereka ke tingkat nasional, tiga gadis calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2018 ini punya kriteria cowok idaman yang tidak muluk-muluk. Terpenting buat mereka, cowok tersebut mampu memberikan rasa nyaman.
"Kalau di sini sih engga ada, tapi yang penting nyaman," kata calon Paskibraka asal Banten, Safira Amanda Prasanti ketika ditemui Diary Paskibraka di sela latihan mereka di PP-PON Kemenpora, Cibubur, Jakarta Timur bersama dengan kedua temannya yang berasal dari provinsi lain.
Baca Juga
Selain itu, Safira juga mengatakan bahwa dia ingin memiliki cowok yang mampu mengerti kesibukannya, terutama sebagai seorang pengibar bendera.
Advertisement
Hampir senada dengan Safira, calon Paskibraka 2018 asal Kalimantan Barat, Alda Ananda Putri mengatakan kriteria cowok idealnya adalah yang lebih tinggi darinya.
Menurut gadis asal Singkawang yang akrab disapa Alda tersebut cowok idamannya juga harus bisa membuatnya nyaman.
"Soalnya cewek itu kalau sudah buat nyaman pasti betah," katanya.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Sebagai Penyemangat
Selain rasa nyaman, calon Paskibraka perwakilan Kalimantan Utara, Viorina Angelica Hendrawan, tidak terlalu melihat fisik apabila berbicara mengenai cowok idamannya.
"Kalau fisik sih engga ada, bebas saja. Tapi kalau dia bisa buat nyaman boleh. Terus kalau dia bisa pengertian juga baik sama saya," kata Vio.
Sementara itu, ketika bicara tentang apakah ada "bibit-bibit" romansa di asrama Paskibara, Vio dan Safira mengatakan tidak ada. Namun, berbeda dengan Alda yang senyum-senyum malu ketikca ditanyakan tentang itu.
"Ada kali ya, tapi sebagai penyemangat aja sih. Kita ditugaskan buat fokus dulu. Habis 17-an mungkin," ujar Alda malu-malu sambil sedikit digoda oleh dua temannya.
Advertisement
Rasa Lelah Hilang Berkat Teman-teman
Ketiganya sendiri mengaku senang bisa mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) Paskibraka 2018. Walaupun awalnya ada perbedaan karena budaya mereka yang berbeda-beda.
"Kita masing-masing dari daerahnya punya ciri sendiri. Nah, kita sudah berusaha menyatukan pendapat," kata Safira.
Selain itu, Alda menambahkan bahwa rasa lelah sehabis latihan menjadi hilang ketika mereka bersama dengan teman-temannya.
"Suka sekali," tambah pelajar dari SMA Negeri 2 ini.
Menurut Vio, rasa rindu rumah pasti ada, tapi dengan banyaknya teman di sana, dia merasa keluarganya selalu ada.
"Kalau sudah di sini, semuanya tuh keluarga. Jadi semuanya ada rasa kebersamaan," tambah Vio yang berasal dari Malinau