Â
Liputan6.com, Jakarta Seks oral bisa menyebabkan kanker tenggorokan. Kondisi ini mungkin tidak banyak orang yang menyadari, tetapi para peneliti menemukan, seks oral dapat secara dramatis meningkatkan risiko kanker tenggorokan 22 kali lipat.
Advertisement
Baca Juga
Awal mula timbul kanker tenggorokan dipicu adanya kanker mulut. Kanker mulut lebih banyak diderita pria, terutama bagi perokok berat. Dari laporan Journal of Clinical Oncology, ada perkembangan besar pada kanker orofaringeal (kanker mulut), yang disebabkan Human Papillomavirus (HPV).
Melansir laman Topyaps, Jumat (7/9/2018), gejala ditandai bercak putih atau plak di lidah dan selaput lendir mulut. Kehadiran HPV-16 di mulut, menurut JAMA Oncology, akan memengaruhi bagian tengah tenggorokan, termasuk langit-langit mulut, permukaan lidah, dan amandel.
Hingga 20 persen kasus kanker mulut terkait dengan HPV. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker mulut terjadi pada sekitar 25 persen wanita. Penyebaran HPV pun bukan hanya terjadi akibat seks vagina tanpa kondom, tapi juga lewat seks oral.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Belum pasti kapan berubah jadi kanker
Sebelum kanker tenggorokan terjadi, kita harus tahu kapan kanker mulut akan muncul. Permasalahan utama adalah lamanya virus HPV-16 di dalam mulut belum dapat dipastikan kapan itu memicu munculnya kanker. Lebih dari 14 kasus terlambat ditangani.
Serupa dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) lain, cara terbaik melindungi diri dari kanker tenggorokan dan kanker mulut, yang terkait dengan virus HPV dengan hindari seks oral.
Sebagian kasus yang terjadi, pasien tidak punya banyak gejala. Namun, jika terdeteksi lebih awal, jenis kanker mulut dapat diobat.
Advertisement