Â
Liputan6.com, Jakarta Tanggal 11 September 2001, sebuah tragedi menjadi salah satu tonggak sejarah dalam kehidupan umat manusia. Serangkaian teror terjadi di Amerika Serikat, termasuk sebuah pesawat yang dipercaya menabrak gedung World Trade Center, New York.
Baca Juga
17 tahun setelah kejadian tersebut, tepat pada 11 September 2018 waktu setempat, masyarakat AS kembali mengenang tragedi yang diklaim kelompok teroris Al-Qaeda tersebut. Salah satunya adalah dengan membuka kembali stasiun kereta bawah tanah Cortland Street yang terkubur di bawah puing-puing ketika WTC hancur.
Advertisement
Di beberapa tempat lain di AS, masyarakat juga memberikan penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam serangan 11 September 2001.
Melansir dari Evening Standard pada Rabu (12/9/2018), berikut ini berbagai angka yang ada di balik tragedi 11 September 2001.
Dalam tragedi tersebut, ada 2.977 korban tewas dengan rentang usia 2 sampai 85 tahun. Sementara itu, 70 sampai 80 persen korban adalah laki-laki. Tidak ada korban yang berhasil diselamatkan dari jarak 0 kilometer lokasi kejadian.
Sementara itu, 1.616 sertifikat kematian tanpa jenazah dikeluarkan atas permintaan keluarga korban. Sementara dari 2.753 korban hanya 1.642 yang berhasil diidentifikasi secara positif.
Saksikan juga video menarik berikut ini:Â
PTSD Meningkat 200 Persen
Melihat kehancuran yang ditimbulkan, paling tidak membutuhkan 12 detik saja hingga menara WTC runtuh. Sementara, dari dua bangunan, setiap gedungnya membutuhkan 56 dan 102 menit untuk terbakar.
Panas kebakaran yang terjadi saat itu mencapai 2.300 derajat Fahrenheit atau 1260 derajat Celsius. Adapun perkiraan kecepatan terbang pesawat yang ditabrakkan ke menara selatan saat itu mencapai 590 mil per jam.
Setelah serangan, 1,8 juta ton puing membutuhkan waktu hingga 3,1 juta jam untuk benar-benar dibersihkan. Diperkirakan, biaya kerusakan di tempat tersebut mencapai 60 miliar dolar AS.
Tragedi tersebut juga membuat persentase PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma. meningkat hingga 200 persen.
Advertisement